Setiap sudut rumah Inara menjadi perhatian kusus tuan Arno saat ini. Rumah sederhana bernuansa rumah pedesaan. Meski ada sentuhan klasik, namun pepohonan hijau mengelilingi halaman membuat rumah Inara terlihat sangat rindang. Mumpung Ayah dan Ibunya ke belakang, Inara ingin segera mematikan AC yang berada di ruang tamu. Pikirnya sayang sekali jika ia harus membayar tagihan listrik yang melonjak naik gegara AC saja. "Kenapa dimatikan? Aku nanti kepanasan Inara!" Ucap tuan Arno tidak terima. "Listrik sedang naik, nanti Inara bayar listriknya mahal, Om!" Jawab Inara tanpa gengsi. "Astaga, kamu pelit sekali. Aku akan tanggung biaya listrik setiap bulannya bahkan biaya hidup ayah dan ibu seumur hidup. Jadi nyalakan lagi sekarang!" Inara tidak bisa mengelak lagi. Tuan Arno juga tidak main-ma