Sebuah kesepakatan

1250 Words

Dari pagi sampai siang Inara belum menemukan jalan keluar untuk mencari pinjaman uang. Ingin sekali rasanya ia meminjam sejumlah uang kepada Langit, Namun Inara masih sungkan karena Langit saat ini masih berada di luar kota. Saat kepepet seperti ini Inara justru ragu memanfaatkan laki-laki yang mendekatinya. Apa lagi harus meminjam uang dengan jumlah banyak, ia terlalu gengsi untuk itu. "Ra, dari tadi aku perhatiin kamu bengong mulu. Kenapa Ra? Capek, laper?" Melihat Inara banyak diamnya Retno menjadi khawatir. Inara hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya menunjukkan pada Retno jika dirinya baik-baik saja. "Serius Ra?" Tekan Retno lagi agar Inara mau bercerita. "Aku mungkin kecapekan, besok aku libur jadi ada atau tidak ada aku kalian yang semangat kerjanya. Tetap jaga SOP, Takut

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD