Jam empat subuh Inara belum juga bangun, padahal hari ini ia mulai kembali bekerja seperti biasa. Dalam benaknya ia masih merasa jika dirinya masih libur untuk cuti, jadi matanya sangat sulit terbuka. Semenjak bekerja di stasiun, Inara tidak pernah ambil cuti sebelumnya. Keenakan libur membuat Inara sedikit malas untuk bangun pagi. Hari ini Inara sift pagi, dan ada perjanjian interviuw dengan calon baker baru jam sebelas siang. Suara pintu diketuk juga tidak bisa membuat Inara bangun, sampai akhirnya bu Umi masuk ke kamar Inara dan melihat Inara berada di balik selimut tebalnya. Pantas saja tidurnya nyenyak sekali. Sekarang kipas anginnya sudah tidak dinyalakan, dan Inara memakai AC yang berada di kamarnya. "Sayang, bangun sudah jam empat subuh lo. Belum juga mandi, ibadah, dandan! Na