“Kau kemana saja?” tanya Farrel. “Kemana saja katamu? Kalian mengirimkan email dari Bu Risa ke spam milik Farah, mana aku tahu pertemuannya dimajukan” teriakku. “Pecat saja sekretaris tidak berguna mu itu, seharusnya seorang sekretaris teliti dalam mengecek jadwal bosnya” cibir Clara. “Tutup mulutmu! Kau sengaja bukan? Aku tahu kau dan Ibumu mendekati Bu Risa sejak bulan lalu!” ucapku emosi. “Apa salahnya menambah koneksi, aku sudah sangat akrab dengan Bu Risa, bahkan beliau mempercayaiku untuk menjaga anaknya. Kau jangan menyalahkan orang lain untuk menutupi ketidak becusanmu” sinis Clara. “Sebenarnya ada apa ini?” ucap Farrel frustasi. “Kau tidak usah pura pura bodoh, untuk apa kau berikan boneka beruang kemarin? Untuk apa juga kau mengajakku minum kopi? Untuk membuatku lengah?” tu