Sava pov
Hari ini gue masih bingung mau ikut kegiatan apa di sekolah ini . Berhubung gue masih baru jadi ya gue belum tau banyak ada kegiatan apa aja di sekolah ini . Sejauh ini gue cuma ngeliat klub basket , futsal dan kegiatan cowok yang lainnya . Atau cheers ? Gak . Gak mungkin . Badan gue kaku . Kayang aja gak bisa malah encok yang ada gimana ikut klub begituan . Bisa encok tiap hari gue .
" Lo ikut apa Put ?" Gue nekat nanya ke temen disamping gue . Yap Putra . Siapa lagi coba ? Dan gue seneng karena Putra hari ini masih masuk sekolah tapi lucunya dia gak ganti hansaplast yang kemarin gue pakein ke dia jadi ya tadi pagi lagi-lagi gue masangin dia hansaplast baru . Ya walaupun gue malah jadi tontonan satu kelas .
" Maksudnya ?" Putra gak mengalihkan pandangannya dari ponselnya .
" Iya eskul gitu ." Jujur gue juga belum pernah liat Putra ngapa-ngapain selama ini . Tadinya gue kira mungkin aja dia ikut basket atau futsal , kan eskul-eskul gitu banyak diikutin cowok famous . Dan menurut gue Putra itu termasuk famous . Walaupun kayaknya dia gak ikut basket sih .
" Ohh ."
Ohh ? Gue mengerutkan kening .
" Lo mau liat ?" Putra meletakkan ponselnya dan menatap kearah gue . Sumpah jantung adek langsung lemes bang .
" Hah ? Boleh ? Emang ikut apaan ?" Gue sedikit gelagapan dan sumpah malu-maluin banget .
" Boleh aja sih . Nanti pulang sekolah ."
Gue mengulum senyum , seneng karena Putra mulai bisa terbuka dan gak benci-benci banget sama gue ya walaupun dia masih suka jutek . Tapi lumayan lah jadi awalan yang bagus . " Oke gue mau liat ."
Putra hanya mengangguk lalu kembali memainkan ponselnya .
" Lo mau ikut apaan Sav ?" Tiba-tiba Gina dateng sambil ngebawa sebuah brosur .
" Hah ? Apaan ?" Gue sebenernya lagi sibuk merhatiin wajah Putra yang sumpah errrrr ganteng . Gak ngebosenin diliat tapi si Gina malah dateng .
" Ikut eskul bareng gue yuk . Karya ilmiah . Buat ngembangin ilmu kita ." Ucap Gina dengan senyum yang mengembang .
Tapi ya gue gak tau deh walaupun dibilang pinter atau semacemnya , gue gak terlalu suka ikut kegiatan kayak gitu . Karena gue orangnya ya gak mau pusing-pusing . Gue tuh butuh eskul buat refreshing bukan buat gue mikir-mikir lagi kayak sekolah dan menurut gue karya ilmiah kan ya begitu . Intinya gue gak tertarik lah ." Duh gue mau liat eskulnya Putra . Gue juga gak tertarik ikut karya ilmiah gitu ." Ucap gue yang kelewat jujur . Gue menangkap wajah kecewa sekaligus keselnya Gina tapi tuh cewek dengan cepat merubah ekspresi wajahnya . Wow !
" Lo yakin mau liat ? Jangan deh . Nanti lo beringasan kayak dia juga ." Gina lagi-lagi menatap sinis kearah Putra yang bahkan sama sekali gak memperdulikan kehadirannya dia .
Gue gak suka !
" Emang eskul apa sih ?" Gue ikut menatap ke Putra tapi tuh cowok malah acuh . Oke gue diabaikan .
Gina mengibaskan tangannya ." Yaudah kalo lo nanti berubah pikiran lo dateng ke gue aja ya nanti gue ajak kumpul sama anak karya ilmiah yang lain ." Ucapnya sambil berlalu .
Gue menopang dagu dengan tangan gue dan menghela napas . Semakin kesini gue semakin yakin ada yang aneh . Di kelas ini jarang banget ada yang deket sama Putra kalo bukan buat sekedar tugas sekolah . Selebihnya gue sering liat Putra menyendiri di taman belakang atau kumpul sama Alya dkk . Entah gue seakan ngeliat ada dinding besar yang dibangun oleh Putra , seolah hanya orang-orang tertentu yang bisa deket sama dia . Dia seakan menjauh dari dunia banyak orang . Gue gak ngerti kenapa . Tapi seandainya bisa , gue mau jadi salah satu orang yang bisa deket sama Putra .
Pas jam pulang sekolah sebelumnya gue udah bilang ke Aga buat gak nungguin gue karena gue mau daftar eskul sekalian liat eskulnya Putra . FYI Putra belum ngasih tau dia ikut eskul apa jadi ya gue makin penasaran . Untung Aga gak banyak tanya jadi ya aman-aman aja . Gak tau deh kalo dia tau gue bareng sama cowok yang dia anggep badung , sumpah Putra gak sebadung itu kok .
Putra ngajak gue ke lapangan kecil yang terletak di samping sekolah . Beberapa siswa dan siswi berseragam hitam sudah ada disana . Anak silat ?
Wow
Gue gak nyangka .
" Gue ganti baju dulu ya ." Putra pergi kearah toilet . Gue hanya diem disana sambil memperhatikan beberapa orang yang mulai pemanasan . Gak lama Putra balik dengan seragam silatnya . Ini nih ya kegantengannya meningkat berkali-kali lipat pokoknya .
" Ngapain bengong ?" Merasa diperhatikan , Putra yang lagi memasang sabuk coklatnya nengok ke gue dengan sebelah alis terangkat .
Gue hanya menggeleng . Jadi ini yang dimaksud Gina bikin orang jadi beringas ? Yakali . Silat mah bagus kali buat bela diri . Setau gue kan silat gak cuma mengajarkan kekuatan fisik tapi juga hati .
Putra pergi kearah teman-temannya yang lain dan memulai latihannya . Gue makin terpesona liat Putra mulai pemanasan dan beberapa teknik silat yang ia praktekan . Disini gue bisa liat dia bebas melakukan apa yang dia mau tanpa beban . Setiap pukulan dan tendangan yang dia lakukan seolah itu adalah beban yang ia rasakan selama ini dan semuanya ia salurkan lewat olahraga ini . Positif sih walaupun dia masih suka berantem . Tapi kan ya berantem pasti ada sebab apalagi kata Alya , Fabian itu musuhnya Putra .
" Gimana ?" Putra udah duduk disamping gue kemudian mengambil botol minuman dari tasnya dan meneguknya .
" Apanya ?" Otak gue masih belum bisa bekerja cepat kalo ngeliat Putra yang keringetan gini . Tapi dia kok gak bau ya . Padahal keringetnya sampe banjir gitu .
" Jadi lo mau ikut apa ?"
Gue menggeleng ." Gak tau . Kalo silat kayaknya enggak deh . Soalnya badan gue ya gitu . Gampang encok kayak nenek-nenek ."
Putra terkekeh .
Dia terkekeh sodara-sodara . Walaupun sedikit tapi sumpah bikin gue makin jatuh . Iya jatuh kepelukanmu bang .
Jangan sering-sering deh ngeliat dia senyum begitu . Bisa-bisa gue makin jatuh cinta . Eh ?
" Disini eskul fotografi juga bagus . Cocok buat lo ." Ucap Putra lagi .
" Oh ya ?" Mata gue berbinar mendengarnya . Lumayan oke juga sih kalo fotografi , berhubung gue suka difoto . Eh gak ada hubungannya ya . Ya pokoknya gue mau eskul yang bisa bikin gue refreshing deh walaupun tadinya mau ikutan silat kayak Putra , biar samaan gitu . Tapi gak mungkin lah . Bisa-bisa tiap abis latihan gue minta dipijitin terus sama mamah .
" Iya . Mau gue anterin daftar ?"
Gue langsung mengangguk . Akhirnya setelah latihan selesai , gue diajak Putra ke ruangan eskul fotografi . Kebetulan disana ada satu orang pengurusnya , cowok . Pake kacamata tapi manis .
" Kenapa Put ?" Tanya cowok berkacamata itu dengan wajah yang sedikit ketakutan . Berasa berhadapan sama setan aja ? Segitu mengerikannya kah Putra ini ?
Putra acuh ." Nih dia mau daftar eskul fotografi . Anak baru . Dibimbing yang bener ." Ia mengedikkan dagunya kearah gue . Dan sepertinya cowok berkacamata itu baru menyadari gue di samping Putra . Sekecil itu kah gue ?
" Ohh ." Cowok itu membenarkan letak kacamatanya ." Iya boleh . Besok dateng aja pas pulang sekolah . Kita tiap kamis kegiatannya ."
" Oke deh ."
" Namanya ?"
" Sava ."
" Gue Natan ."
Gue hanya mengangguk . Lalu gue ngerasa tangan gue ditarik sama Putra buat ngejauh dari sana .
" Cowok lo udah pulang duluan apa gimana ?" Tanya Putra begitu kita jalan berdua di koridor sekolah yang mulai sepi .
" Cowok ?" Gue mengerutkan kening gak mengerti .
" Yang suka bareng di perempatan jalan sama lo ."
Jadi dia tau ? Omaygat ! Gimana nih ? Alesan apa nih ?
" Eh ... Dia ..."
" Yaudah lo pulang bareng gue aja ." Putra narik tangan gue lagi kearah parkiran . Diam-diam gue mengulum senyum . Ya gapapa adek rela kok ditarik-tarik tangannya kayak gini . " Arahin ya kearah rumah lo ."
Kalo ngarahin ke pelaminan boleh gak ?
Ngaco ." Oke ."
Gue naik ke jok motor ninja hitamnya Putra . Dia ngasih gue helmnya . Tadinya gue nolak tapi dia maksa . Yaudah lah gue bisa apa . Akhirnya gue ngarahin ke rumah gue yang gak terlalu jauh dari sekolah . Begitu sampe didepan pager gue langsung turun dari motornya ." Mau mampir gak ?"
" Gak usah ."
" Pulang bareng siapa Sav ?" Tiba-tiba Aga muncul dari halaman depan . Kayaknya dia abis nyiramin taneman . Dia kan pecinta taneman . Kocak ya ?
Mampus gue .
Putra mengernyitkan dahinya lagi . Mungkin dia bingung .
" Dia.... Sodara kembar gak identik gue ." Gue mengusap tengkuk . Oke ini pertama kalinya gue jujur dan Putra jadi orang pertama yang tau .
" Ohh Putra ?" Aga menyusul gue . Please jangan pake nada gak suka begitu . " Ajak mampir lah . Makan dulu ." Ia langsung melengos sambil menarik selang kearah kran .
Gue mengangkat alis gue dengan tatapan berharap . Akhirnya Putra setuju buat mampir kerumah gue .
Yessss !!!!
" Siapa nih sayang ?" Tanya papah yang ternyata udah pulang dari kantor . Gue mencium pipinya dan beralih mencium pipi mamah yang duduk di sebelahnya .
" Temen sekolah pah ."
" Gebetan kali ." Cibir mamah . Gue mencebikkan bibir karena gak enak sama Putra . Tapi dia cuma senyum sopan aja .
" Yuk makan dulu . Udah mau malem kan ." Kata mamah sambil menyendokkan nasi dan lauk ke piringnya Putra .
" Makan yang banyak ." Ya sayang . Pengen banget gue tambahin dua kata itu tapi gak mungkin .
Putra hanya mengangguk .
......
Putra pov
Gue masih inget percakapan setelah makan malem dirumahnya Sava . Dia ngajak gue ngobrol sebentar sebelum gue pulang .
" Boleh tau gak kenapa lo kayak ngejauh dari anak-anak sekolah . Padahal lo kan ikut eskul silat dan itu termasuk eskul keren loh." Ucap Sava dengan hati-hati .
Gue cuma diem sebentar sambil menghela napas . " Gue gak suka deket sama banyak orang . "
" Kenapa ?"
" Buat apa deket sama banyak orang tapi semuanya pake topeng . Lebih baik gue cuma punya satu dua temen yang tulus daripada seribu temen yang dengan topeng ."
Sava terdiam mendengar jawaban gue . " Gue denger dari temen silat lo , lo banyak dapet medali emas . Tapi kok..."
" Suatu saat lo bakal tau kenapa gue begini . Mau sebanyak apapun gue dapet medali emas , kalo gue udah jelek dimata semua orang . Itu percuma ." Iya karena pada kenyataannya memang begitu . Gue gak mudah percaya sama orang semenjak orang kepercayaan gue membongkar aib gue , sehingga semua orang berpandangan buruk ke gue . Semenjak itu pula gue selalu melakukan semuanya semau gue . Karena apa ?
Mereka aja bisa asal menilai orang dari masa lalu dan latar belakang gue . Jadi gue juga bisa dong asal ngelakuin yang gue mau ?