Part 16

1006 Words

"Sudah ya Mbak, nggak usah di gubris suami gelo kayak dia. Mungkin suami Mbak kena pelet itu sundelbolong, huuuu, gemes pengen remes mereka." Percayalah, saat mendengar hiburan yang berakhir dengan kegemasan tersebut aku masih menangis memeluk Dika, tapi akhirnya mau tidak mau aku tertawa juga. Sungguh di bandingkan banyak omongan lainnya, apa yang Ibu tadi tadi benar-benar menghiburku. "Semangat ya, Mbak. Buat hidup Mbak dan jagoan Mbak ini. Percayakan sama Tuhan saja, Mbak. Kadang kita dikasih lihat yang jahat karena Tuhan nggak mau kita dibodoh-bodohi sama mereka." "Tenang saja, Mbak, kita paguyuban woman support woman anti orang ketiga, Mbak. Urusan itu ulet bulu di buntel kafan biar kita yang beresin. Hari gini karier di tangan netizen." Mereka semua mengerubungiku, mengusap bahu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD