"Sebenarnya saya sudah agak lama memperhatikan ada yang ganjil Ma perihal Papanya Andika dan Mamanya Nada, mereka sering bertemu saat mengantar anak-anak ke sekolah dan berakhir dengan Mamanya Nada yang masuk mobil Papanya Dika. Bahkan kadang saya melihat Papanya Dika menjemput Nada bersama Mamanya Nada setelah Anda menjemput Dika." Kedua tanganku terkepal erat, kemarahan semakin merajaiku. Astaga, ternyata suamiku sejahat ini ya? Aku kira dia pria berdedikasi dalam pengabdiannya ternyata dia tidak lebih daripada buaya serakah. "Mungkin itu sebabnya anak-anak yang lebih besar membully Dika, Ma." Miss Beta meremas tangannya kuat, menahan gelisah dan rasa bersalah atas apa yang di ketahuinya tersebut. Apalagi saat pandanganku semakin nanar tidak bisa berkata-kata lagi, woooaaah, aku benar