Sepanjang perjalanan menuju tempat berkuda, Dean dan Devina sama-sama diam. Keduanya sibuk dengan pikiran masing-masing. Devina sibuk memikirkan status hubungannya dengan Dean, sementara Dean sibuk memikirkan bagaimana cara untuk mengungkapnya perasaannya pada Devina. Dean tiba-tiba menghentikan mobilnya di pinggir jalan. Devina menoleh ke arah Dean dengan raut wajah yang terlihat sekali sangat kebingungan. "Om, kenapa kita berhenti di sini?" tanyanya penasaran. Setahu Devina, tempat berpacu kuda masih jauh, dan di sini juga tidak ada pos bensin, itu artinya Dean tidak akan akan membeli bensin. "Om rasa ini saatnya kita berdua bicara." Dean sudah tidak bisa menunggu lagi. Ia mau, Devina tahu tentang perasaannya sekarang juga, detik ini juga. "Bicara? Bicara apa lagi?" Ucapan Dean bar