"Maaf membuatmu menunggu," ucap Theodore yang baru saja kembali dari kamar Cheryl dan berjalan mendekati sofa yang diduduki oleh Alaizya. Gadis itu mengangguk, ia pun menjawab pelan. "Jangan pikirkan." "Mau minum?" "Ya." Theodore segera berjalan menuju dapur dan menyiapkan coklat panas untuk Alaizya, setelah selesai ia pun berbalik mendekati gadis itu seraya memberikan coklat panasnya. "Terimakasih," balas Alaizya dengan senyum manisnya. Theodore menganggukkan kepalanya, pria itu duduk tepat di depan Alaizya dengan menyatukan kedua telapak tangannya. "Jadi sebenarnya apa yang terjadi dengan Cheryl? Kenapa dia sampai sehisteris itu?" tanya Alaizya menatap Theodore penuh tanda tanya. "Dulu, Cheryl sama seperti remaja pada umumnya, ia sangat ceria dan bahagia. Cheryl sangat menyukai men