“Tante ... nasi goreng tante beneran enak banget. Kalah sama nasi goreng restoran,” seloroh Dina. Gadis remaja itu memang sudah menghabiskan dua piring nasi goreng seafood yang aku buat.
“Iya, beneran enak lo Windy. Biasanya Dina dan Putri malas sarapan, tapi kali ini makan mereka sangat banyak,” timpal Gilang.
“Alhamdulillah kalau pada suka. Tapi Dina berlebihan kayaknya nak, mana mungkin nasi goreng tante lebih enak dari punyanya restoran.” Aku tersenyum menatap remaja yang tampak sangat cantik dan memesona itu.
“Iya Windy, ini beneran enak. Nanti ajarin aku ya. Bahagia sekali melihat anak-anak makan dengan lahap. Benar kata bang Gilang, anak-anak biasanya malas sekali sarapan. Lebih sering minum s**u saja.” Viona juga ikut memuji masakanku.
“Kak Viona juga sangat berlebihan.” Aku te
