“Apa yang harus aku lakukan sekarang?” Gadis itu masih terisak-isak di dalam kamarnya. Ia terduduk lemas di atas ranjang. Memperhatikan pantulan dirinya dari sebuah cermin berukuran besar yang menempel di pintu lemari pakaian. Wajah yang cantik itu mulai pucat. Perutnya mulai tidak nyaman. Seketika ia berlari masuk ke dalam kamar mandi, muntah berkali-kali. Perutnya terus mendorong sesuatu untuk keluar sementara tidak ada apapun lagi yang bisa keluar dari mulut gadis itu selain udara. Ia mulai pusing dan terhuyung-huyung menuju ranjangnya kembali. Matanya mulai berkunang-kunang. Gadis belia nan cantik pemilik mata cokelat terang itu pun tumbang. Ia terjatuh di atas ranjangnya dan pingsan. - - - Tak lama mata Nurul terbuka lebar. Ia masuk ke alam bawah sadarnya. Ke sebuah tempat yang