"Dilla bukan perempuan bodoh yang nggak bisa jaga dirinya sendiri, perkara mobil mogok, ban kempes nggak perlu datangin kamu yang ada disini. Dia punya otak buat manggil bengkel, di Jakarta juga ada Grab seperti yang kamu tawarkan barusan kepadaku, setiap menyangkut Dilla otak pintarmu itu jadi bego. Jadi tetap diam di tempatmu dan buktikan semua ucapanmu seharian ini, kalau kamu nggak bisa memenuhi janjimu, lepas seragammu dan ganti pakai gamis. Gamisku banyak kalau kamu sudah kehilangan kejantananmu sebagai pria sejati yang menepati janji." Kutatap Kak Andika dengan bengis, tatapan benci yang hanya akan aku berikan kepada orang-orang yang sudah sangat kurang ajar melukaiku. Bisa aku lihat dia menggeram kasar hendak mengumpat. Mungkin jika sekarang kami tidak ada di keramaian dia akan b