"Kamu ngerasain itu?" Lidahku terasa kelu, ingin sekali aku berkata tidak dan menepis kuat-kuat tangannya yang kini diatas perutku, namun nyatanya rasa nyaman yang aku rasakan membuatku membisu. Sulit untuk aku jelaskan, namun rasanya hangat sekaligus menenangkan. Dan seakan mendapatkan lampu hijau saat aku tidak menampiknya, tangan itu bergerak mengusapnya perlahan seakan ingin menenangkan sesuatu di dalam sana yang begitu rewel dan merepotkanku. Aku tidak tahu ini hubungan ikatan macam apa ini yang tengah terjadi sekarang. Sebelumnya perutku terasa begitu sakit, berontak dan bergejolak seakan ingin meremas organ dalam tubuhku memaksaku untuk mengeluarkan apapun isi di dalamnya, tapi lihatlah sekarang hanya karena sentuhan sederhana darinya segala hal menyakitkan yang aku rasakan berang