Aku mengetukkan jari tangan kiriku di atas meja. Sementara itu, tangan kananku menggenggam pensil elektronik berwarna putih dengan logo apel di ujungnya. Pensil itu sedang kugunakan untuk menggambar di atas tablet yang juga berlogo sama dengan pensil elektronik yang ada di tanganku. Aroma kuah kari yang pekat langsung menyerbu indra penciumanku saat Mas Nino baru saja mematikan kompor. Saat aku mengintip sedikit ke arah dapur, pria itu tampak sedang memindahkan mie instan yang masih mengepulkan asap itu ke dalam mangkuk bewarna putih dengan corak ombak-ombak biru ala Jepang di sekelilingnya. Aku baru saja hendak melanjutkan acara menggambarku di aplikasi yang bernama Procreate, tetapi Mas Nino sudah berjalan menghampiriku dengan membawa mangkuk yang berisi mie instan itu di tangan dan me