Bab 11

1632 Words

POV Xander Aku bisa mengerti mengapa Soraya bangga dengan putra kami, dia anak yang sopan dan sangat pintar, perhatian, dan sangat ingin tahu. Dia mengingatkanku pada diriku sendiri waktu seusianya. Ayahku yang sudah meninggal selalu meluangkan waktu untukku, meskipun sebagian besar waktu itu dia habiskan untuk membentukku agar kelak bisa mengambil alih bisnis keluarga, dia selalu meluangkan waktu untuk bersenang-senang. Dia meninggal karena kanker kolon setahun setelah Hera meninggal. Delapan tahun lalu, aku kehilangan kesempatan untuk menjadi seorang ayah ketika Hera meninggal bersama putra kami yang belum lahir, tapi sekarang aku mendapatkan kesempatan kedua, siapa yang menyangka. Kai dan aku berjalan-jalan di ruang bermain mencoba setiap permainan yang ada di sana, bagiku, mengajak

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD