kisah kehidupan yang sensara
aku sangat sedih dengan ke adaan ku saat ini bagai mana aku tidak sedih tempat tinggal ku numpang di gubuk kecil tampa dindi tidur ku ber alas kan koran atap nya pakai daun sawit kalau hujan aku sama istri ku kehujanan kalau panas kami kepanasan hidup kami penuh perjuangan bener" husaha dari nol.
tampa bantuan orang tua mau pun orang mertua
yang ku minta dari kedua orang tua kami adalah do'a.
kami berdua sudah sangat bersyukur dan terima kasih banget dengan kedua orang tua kami yang telah merawat dan mebesar kan kami dengan kasih sayang yang tulus.
hingga kami dewasa dan menikah
kami berdua memutus kan setelah nikah untuk hidup mandiri jauh dari orang tua mau pun mertua kami berdua merantau berbeda provinsi
sangat pahit dan ketir hidup di perantawan susah cari kerjaan di karena kan tampa ijaza cuma modal ktp jadi agak susah
tapi kami tidak meyerah masih bisa cari kerjaan di kebun alhamdulilah nya dapet kerjaan tapi tampa di gaji cuma bisa kasih makan aja
buat semetara enggak apa-apa karena yang terutama bisa dapat tempat tinggal sama makan
perjanji an awal nya makan di tanggu selama dua tahun gubuk di bikinin pakai seng tapi teryata bohong makan sehari cuma di kasih satu kali. gubuk enggak ada seng nya cuma pakai daun sawit
kata nya awal setelah dua tahun kebun di bagi tiga baru dua bulan aku sudah tidak tahan harus kerja keras makan cuma sekali di jatah semangku kecil berdua sama istri
sedih sekali ras nya hati ini.