“Kok … Kakak bisa tahu??” Glek! ‘Shitt!’ Gamal tersenyum tipis. Kencana menatap heran Gamal. Pria ini seperti tahu segalanya mengenai kampusnya. Bukannya sebelumnya, dia hanya supir Embun? Lantas bagaimana mungkin dia tahu, pikirnya. ‘Kak Gamal tahu dari mana?’ bathinnya penasaran. Glek! Gamal menghela napas sambil menatap ke sembarang arah. Dengan ekspresi tersenyum tipis, dia kembali menatap Kencana. “Embun sudah bercerita padaku. Dia suka sekali menceritakan kamu. Dia bilang kalau Kak Kencana baik, cantik, pintar. Walau dia berjualan siomay, tapi Kak Kencana selalu mengingat kuliahnya. Banyak yang dia ceritakan mengenai kamu, Kencana. Itu sebabnya aku tahu,” jelasnya lugas sambil tersenyum. Kencana mengulum senyum sambil mengangguk kecil. Yah, di