25-Godaan Giano

2148 Words

25-Godaan Giano Aku bergerak hendak turun dari pangkuannya, karena mulai merasa tak nyaman. Apalagi berada di bawah tatapan penuh intimidasi mama mertua dan adik ipar yang tak menyukaiku. “Kenapa ?” bisiknya, sambil mengecup pipiku, tanpa tau malunya. Disini kan ada mama mertua dan adik ipar! Raungku dalam hati. Rasanya sungguh sangat memalukan sekali! “Sayang, malu!” Aku menggeram kesal pada suami bucinku ini, eh aku sepertinya ngehalu. Mana mungkin dia bucin padaku! “Kenapa malu, kita kan sudah menikah,” sahutnya tanpa tau malu, dia malah mengecup leherku sekarang. Pipiku memanas, aku malah jadi sibuk menyingkirkan mulut suamiku yang terus saja mengecupi leherku. “Kakak!” Sabrina berteriak. Aku tersenyum malu melihat ke arahnya. Wajahnya sudah memerah, mungkin malu melihat tingka

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD