Geram

1117 Words

Keesokan harinya. Dirga sudah kembali ke rumah diantar oleh Zia dan Sekertaris Lee. Namun pria itu hanya tahu jika Zia telah pulang sejak kemarin siang dan tidak kembali. Yang dia tahu, dia hanya tertidur semalaman di kantor dan baru bangun ketika matahari sudah terbit. "Ayah! Apa ayah baik-baik saja?" suara Qeela yang saat itu sedang sarapan. Dirga tersenyum hangat menatap putrinya, menghampiri si cantik kecil itu dan menciumnya. "Hm, ayah hanya lelah saja," tutur Dirga. Matanya melirik satu gelas s**u dan roti. "Kau membuatnya sendiri?" Dahi Dirga berkerut. Qeela tidak semandiri itu karena di desak keadaan, kan? Jika memang ya, Dirga akan mengalah dan memelihara ART. Awalnya Dirga tidak ingin ada orang lain di rumahnya, tapi jika melihat dampak seperti ini pada Qeela, sepertinya Dirg

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD