When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Sudut pandang Semesta... Malam ini aku benar-benar tidak bisa tidur. Setelah pertemuan kami bersembilan tadi selesai, aku langsung bergegas menuju kamarku untuk tidur. Tapi, sekarang sudah hampir pukul tiga pagi dan aku masih tetap terjaga. Kedua mataku susah sekali untuk terpejam. Apa karena aku terlalu gugup untuk misi perjalanan besok pagi ya? "Apa yang harus aku lakukan? Bisa-bisa aku mengantuk saat misi besok." Aku membolak-balikkan tubuhku, berusaha menemukan posisi terbaik agar dapat mempermudah tidurku. Namun tetap saja, aku masih belum bisa tertidur. "Bagaimana ini?" Aku memandangi langit-langit kamarku yang cukup gelap. Hanya cahaya dari luar jendela kamarku saja yang kini menerangi gelapnya kamarku. Lama aku diam memandangi langit-langit kamar, tiba-tiba saja sosok Kak Bin