When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Suasana tenang dan damai kini dirasakan di kediaman Keluarga Azkara. Setelah Semesta mengembalikan keadaan dengan menggunakan sihir waktunya, semuanya tampak kembali normal. Siang itu terlihat para pelayan dan para pekerja, bekerja seperti hari-hari biasanya, tidak ada satu pun dari mereka yang membahas mengenai masalah Awan. Mereka benar-benar tidak mempermasalahkannya sama sekali. Seorang pria paruh baya yang menjabat sebagai kepala pelayan sekaligus mengepalai seluruh pekerja yang ada di Keluarga Azkara, saat ini sedang mendatangi dapur, tepatnya ke ruang masak. "Apa makan siang untuk Nyonya Ratu, Tuan Muda Bintang dan Tuan Muda Awan sudah siap?" tanya orang itu pada juru masak. "Sudah, Pak!" respons kepala koki yang ada di tempat itu. "Bagaimana dengan makan siang Tuan Muda Langit