Pagi itu Semesta mandi cukup lama daripada biasanya. Ia berdiri di depan guyuran shower sambil pikirannya mengingat-ingat kejadian yang ia lihat semalam dalam penglihatannya. Walaupun ia sepenuhnya menolak keras akan apa yang ia lihat, namun tanpa ia sadari, rasa percayanya pada Raja dan juga pada Keluarga Azkara mulai sedikit berkurang. Shower telah dimatikan dan kini Semesta mulai berjalan menuju ke arah wastafel. Ia tatap dirinya yang masih bertelanjang bulat itu di depan cermin. Ia terus mencoba meyakinkan dirinya sendiri kalau papanya itu adalah orang yang baik. "Bukan, Papa bukan seorang pembunuh, Papa bukan orang yang seperti itu, Papa orang baik." Matanya terus menatap tajam ke pantulan dirinya sendiri yang ada di dalam cermin. "Dia baik padaku dan juga baik pada semuanya, jadi