ILY 33

3004 Words

Ke esokkan harinya Keisya bangun dengan keadaan semangat. Pengaruh tadi malam Sean menciumnya hal itu berdampak bagi keadaan Keisya saat ini. Ia seperti mendapatkan hadiah yang luar biasa dan membuat perasaannya bahagia. Maka setelah bangun ia langsyng mandi dan segera membuat sarapan untuknya dan Sean. Ia menyiapkan roti bakar, walaupun hanya itu yang bisa ia siapkan setidaknya ia sudah punya niat untuk melakukannya. Begitu Keisya selesai menyiapkan sarapan untuknya dan Sean, pria itu keluar dari kamarnya dengan keadaan sudah rapi. Sudah pasti Sean ingin berangkat kerja, rambutnya saja masih basah. “Pagi Bang.” Sapa Keisya ramah ketika melihat Sean. “Pagi.” Balas Sean. “Tumben kamu udah bangun dan buat sarapan.” Sean duduk dan melihat sudah ada kopi untuknya. “Makasih atas kopi dan sar

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD