Pria itu

1035 Words

"Loh! Bukannya tar tengah malem di jemput. Biar dia langsung besok pagi merit? Kenapa di percepat? Apa pria tua itu gak sabaran lagi?" Gumam Yuwen penuh kepuasan, menyadari jika saingan terberatnya akan segera meninggalkan rumah megah yang mereka tinggali, tapi sebenarnya rumah itu memang peninggalan dari ibu Marsha. "Udah, jalanin aja apa yang diperintahin, Kak. Denger sendirikan suara jeritan mama manggil kalian tadi?" Naomi menyahut. Karena orang yang menjemput memintanya dengan cepat. Mereka tidak sempat memperbaiki riasan dan hanya membantu mengenakan pakaian pengantin. Untuk membuat pasangan tak melihat wajah Marsha. Mereka merias Marsha dengan penutup wajah. Lalu menyeret saudara satu ayah beda itu itu. "Udah! Jangan ngedrama lo! Gue gak bisa bantu bawain pakaian lo. Cuma koper

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD