“Hey, Putra Mahkota. Lihat siapa di sini.” Adelard mengejutkan keponakannya yang tadi sangat serius dalam belajar. Kini bocah berusia enam tahun itu meninggalkan buku pelajarannya dan segera berlari ke arah pamannya. “Paman, aku sangat merindukanmu.” Bocah laki-laki itu memeluk Adelard. Adelard mengelus kepala keponakannya. “Paman juga sangat merindukanmu, Putra Mahkota.” Ia tersenyum hangat. Pria ini benar-benar menyayangi keponakannya yang tampan. “Kenapa Paman sangat jarang datang ke sini, apakah Paman sangat sibuk?” tanya anak laki-laki bermanik abu-abu itu. Setiap kali Adelard melihat keponakannya, ia seperti sedang bicara dengan kakaknya dalam bentuk kecil. Beanr-benar mirip. “Benar, Paman sangat sibuk akhir-akhir ini,” balas Adelard. Ia tidak sepenuhnya berbohong, pada kenyat