24. Mama Genta

845 Words

"Kamu nggak mau jujur sama mama, Sa? Dari semalem loh, kamu nggak mau jujur sama alesan kamu bisa sampai luka kek gini. Jujur dong, Nak, sama mama.” Genta menatap Angkasa penuh harap, ia ingin mengetahui sesuatu yang selama ini anaknya sembunyikan darinya. Angkasa menggelengkan kepalanya perlahan, ia memejamkan matanya. Tak ingin di ganggu oleh mamanya lebih lanjut. “Mama nanti pulang dulu ya, Sa, kasihan papa kamu mau berangkat ke kantor belum sarapan.” “Halah, Ma, di sepanjang jalan dari rumah ke kantor itu banyak restoran, warung, toko-toko, nggak usah bingung-bingung. Lagian sejak kapan papa mau makan di rumah, Ma? Papa itu lebih suka makanan kafetaria kantor, seruput kopi sama lihat anak buahnya yang centil-centil. Coba deh mama itu sekali aja nggak khawatir terus sama papa, belum

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD