“Ada pergerakan apa? Saya mau masalah ini segera selesai.” Laki-laki itu tersenyum miring. “Ada, Bos, semua bukti sudah saya dapatkan. Tinggal kita eksekusi.” “Lanjutkan tugasmu, tetap pantau pergerakan mereka. Jangan sampai lepas pandangan.” “Siap, Bos!” Sambungan telepon itu terputus sepihak, di balik kursi megah laki-laki berjas hitam tersenyum smirk. Ia menautkan jari kedua tangannya, tatapannya tajam menusuk. “Gue akan membalas semua perlakuan lo ke dia, hidup lo sebentar lagi akan menderita. Semua yang dirasa sama dia, bakalan lo rasain mulai besok.” “Gue manusia pertama yang menikmati kesengsaraan hidup lo, dasar manusia busuk! Gara-gara lo semua hancur, mulai sekarang lo juga harus tau gimana rasanya hancur. Gue yang akan buat hidup lo dua kali lebih hancur daripada kita,