Hanya Senja-Lembar Ketujuh Belas

1203 Words

Hari ini, sang piringan baskara sepertinya tengah bersembunyi di balik awan kelabu. Hanya cahaya temaram yang terlihat, sebagai tanda, jika hari pagi sudah berganti siang. Semilir angin yang berembus, pun, terasa begitu dingin, membelai wajah lelah para insan yang sedang melakukan aktivitas di luar ruangan, membawa rintik air hujan tipis, seperti embun. Pria tampan yang saat ini sedang berdiri menghadap cermin, merapikan pakaian yang dikenakannya, sesekali melihat ke luar jendela, lalu kembali memandang pantulan dirinya, sembari mengancingkan jas hitam yang melekat pada tubuh. Tak begitu lama, wanita berparas cantik, mengenakan dress santai selutut, tiba-tiba menyusupkan kedua tangannya pada celah* bawah ketiak lelaki itu, memeluk dari belakang begitu erat, dengan posisi kepala bersanda

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD