“ Juan.” Panggil seseorang berhasil membuat langkahnya terhenti. Ketika Juan menoleh ia terlihat sangat terkejut begitu melihat yang datang adalah Sena, gadis itu pun langsung berlari ke pelukan Juan dengan tangis yang tak dapat di bendungnya lagi. Setelah mendengar kematian ayahnya, Sena pun langsung ke Barcelona meski ia tak bisa menghadiri pemakamannya secara langsung. “ Maafkan aku, aku tidak bisa menjaganya.” Gumam Juan yang kembali larut dalam kesedihan. “ Ini bukan salahmu.” Ucap Sena tak ingin membuat Juan yang paling merasa bersalah atas kematian Morgan. Cukup lama mereka melepas rindu dan kesedihan yang sama, hingga akhirnya Juan mengajak Sena masuk ke dalam untuk istirahat. Semua orang yang mengenal Sena pun menyapa gadis itu dengan baik, Sena sendiri datang bersama salah sa