3

1459 Words
Sekali lagi Belmira kembali mengunjungi kedai teh Ruan, namun sayangnya hari ini pemiliki kedai tersebut sedang tidak masuk karena ada suatu urusan. Belmira kemudian memnaggil salah satu pelayan dan mengajaknya untuk mengobrol sejenak, karena keadaan kafe sedang sepi pelanggan akhirnya dia menyetujui ajakan Belmira. “ Kenalin aku Belmira Glaucia.” “ Aku Maria.” “ Jadi begini, aku ingin minta tolong padamu. Pemilik kedai ini sangat mirip dengan teman masa kecil ku, tapi saat bertemu dengannya entah mengapa dia tidak mengenaliku. Aku sangat yakin kalau namanya adalah Ruan Wellington, apa aku bisa mendapatkan informasi tentangnya darimu.?” Tanya Belmira dengan penuh harap. “ Aku bukannya tidak mau, tapi aku benar-benar tidak tahu soal Ruan.” “ Tapi jangan khawatir, aku tahu seseorang yang mengenalnya dekat.” “ Benarkah? Siapa dia.?” “ Dia sahabat Ruan sejak kecil, dan dia juga tinggal bersama Ruan di apartemen yang sama, sebenarnya temannya Ruan adalah temanku juga tapi aku tidak begitu dekat dengan Ruan.” “ Aku ingin bertemu dengan teman mu itu.” “ Tapi kau harus menungguku selesai bekerja, mungkin sekitar jam 5:00 sore.” “ Aku akan menunggu.” “ Kalau begitu aku akan kembali bekerja, selamat menikmati waktumu.” ** Sesuai janji, Maria segera membawa Belmira menemui temannya. Mereka tiba di sebuah apartemen sederhana yang tak begitu jauh dari lokasi kedai, tanpa menunggu waktu lama Maria langsung menekan tombol bel kamar apartemen tersebut. Selang beberapa waktu seorang pria muncul dengan penampilan baru bangun yang membuatnya langsung terkejut ketika melihat kehadiran Belmira, cepat-cepat dia menutup pintu kembali yang membuat Maria dan Belmira terheran-heran. “ Kenapa kau menutup pintunya lagi.?” Sahut Maria menggedor-gedor pintu dengan kencang. “ Kenapa kau tidak bilang mau datang kemari bersama wanita cantik hah? Kau membuat harga diriku jatuh.” Pintu kembali terbuka dengan tampilan pria itu yang sudah berubah, dia menata rambutnya cukup rapih dan kini menyunggingkan senyum merekah ke arah dua wanita yang ada di hadapannya terkhusus Belmira. “ Bel, kenalkan dia teman yang aku maksud namanya Roberto.” “ Dan kenalkan, namanya Belmira Glaucia dan dia seorang ilustrator di  The Prado Museum.” “ Salam kenal.” Ucap Roberto kegirangan. “ Salam kenal juga.” Balas Belmira tersenyum kecil. “ Apa Ruan ada di rumah.?” Tanya Maria penasaran. “ Setiap tanggal 21 sampai 22 dia akan pergi, memangnya ada apa dengan Ruan? Apa yang membuatmu datang bersamanya.?” Tanya Roberto penasaran. “ Dia ingin mengobrol denganmu, baguslah jika Ruan tidak ada di rumah.” Roberto kaget dan tentunya langsung membuka pintu dengan lebar, dia mempersilahkan Belmira untuk masuk ke dalam. Ketika Belmira sudah melangkah masuk tiba-tiba saja Roberto menutup pintunya lagi bahkan sebelum Maria ikut masuk ke dalam bersamanya. Bukan hal baru bagi Maria dengan sikap Roberto yang akan memperlakukan wanita sebagai seorang wanita hanya kepada wanita anggun dan cantik, sedangkan Maria terkenal dengan pribadi yang kuat dan tidak menampilkan sisi kewanitaannya sehingga Roberto menganggapnya hanya sebagai layaknya teman pria. Kini Belmira, Maria, dan Roberto sudah duduk di atas sofa yang empuk. Percakapan mereka di awali dengan cerita singkat Roberto bagaimana dia bisa tinggal bersama Ruan karena masalah ekonomi saat itu, hingga akhirnya ketika dia sudah mendapatkan pekerjaan dirinya merasa tidak bisa meninggalkan Ruan sendiri sampai saat ini. “ Boleh aku bertanya sesuatu?” Tanya Belmira di balas anggukan mantap dari Roberto. “ Apa sebelumnya Ruan pernah tinggal di Barcelona.?” “ Dia lahir di sana, tapi setahuku dia pindah ke Madrid sekitar tahun 2008.” Belmira sangat terkejut mendengarnya, sekarang dia sangat yakin kalau pria itu adalah Ruan yang dulu merubah hidupnya. Tahun 2008 merupakan tahun di mana Ruan pergi meninggalkannya tanpa pamit, Belmira sangat senang saat ini. “ Apa dia pernah mengalami kecelakaan yang membuat ingatannya menghilang.?” “ Bagaimana kau tahu.?” Kata Roberto cukup terkejut. “ Dia tidak mengenaliku sama sekali, jadi ku pikir dia mengalami amnesia karena hal itu.” “ Memang benar, tahun 2015 Ruan mengalami kecelakaan yang membuat ingatannya sempat menghilang, tapi setahuku saat ini dia sudah mulai mengingat apa yang sempat di lupakannya.” “ Mungkin ingatan Ruan tentangmu masih abu-abu, terlebih lagi kalian berpisah cukup lama sehingga wajar jika dia tidak mengingatmu.” Sahut Roberto di benarkan oleh Maria. “ Aku sudah merasa puas mendengarnya, terima kasih banyak atas informasi tentang Ruan. Aku akan mencoba caraku sendiri ke depannya untuk membuatnya ingat padaku.” “ Sebelum aku pulang, apa kau bisa memberikan tiket ini padanya.?” Belmira menyerahkan selembar tiket pertunjukan lukisan bright boy yang akan di adakan di The Prado Museum dua hari lagi. “ Tentu saja, akan ku pastikan dia datang ke sana.” Ucap Roberto sungguh-sungguh.   **   The Prado Museum akan mengadakan pameran lukisan terbesar yang selalu di adakan setiap dua kali setahun, Belmira yang mendapatkan kesempatan ini akan menunjukkan lukisan Bright boy miliknya dan perdana akan menceritakan makna yang terkandung dalam lukisannya yang sangat terkenal itu. Tepat pada hari ini, Belmira telah siap menuju ke lokasi untuk persiapan. Setelah berhasil menemukan bright boy yang asli dia pun semakin bersemangat, Belmira juga sangat berharap Ruan akan datang sehingga ia dapat mendengar bagaimana makna dari bright boy adalah dirinya sendiri. “ Nona Glaucia, kita akan membuka galeri dalam sepuluh menit lagi. Pengunjung akan melihat-lihat lukisan yang di pamerkan, dan anda bisa menjelaskan makna lukisan milik anda setelah waktunya habis.” Jelas salah satu staff yang membuat Belmira mengangguk paham. Sambil menunggu, Belmira terlihat memperhatikan keluar jendela dengan harapan dia bisa melihat Ruan yang berbaris di luar sana menunggu waktu galeri di buka. Wanita itu cukup menyesal tidak memiliki nomor ponsel Roberto, entah mengapa ia mulai merasa khawatir Ruan tidak akan datang melihatnya. Waktu berlalu dan memasuki sesi penjelasan lukisan bright boy, banyak pasang mata yang memperhatikan Belmira dan tak hanya pengunjung saja yang hadir tetapi kolektor terkenal hingga beberapa ilustrator lain juga menyaksikannya. Media dalam kota hingga luar negeri juga menyorot wajahnya yang langsung terhubung ke seluruh dunia dan dapat di saksikan secara live oleh semua orang. “ Selamat pagi semuanya, terima kasih atas kesmpatan kali ini dimana saya akan menjelaskan makna dari lukisan bright boy yang selama ini banyak menarik perhatian namun tak sedikit juga dari kalian yang penasaran dengan makna di baliknya.” Belmira menatap semua orang yang hadir dengan harap dapat menemukan Ruan sebelum dia masuk ke dalam sesi penjelasan, sampai saat ini belum terlihat sosok pria itu yang membuat Belmira akhirnya pasrah dan tetap akan menjelaskan makna yang terkandung di dalamnya. “ Dia adalah seorang pria yang membantu kehidupanku menjadi lebih berwarna seperti sekarang, dia yang menunjukkan ku jalan sehingga aku bisa menjadi seorang ilustrator saat ini. Dan dia juga orang pertama yang mengakui bakatku, semuanya tidak akan berhasil tanpa dirinya. Dan sejak 2008 aku telah kehilangan sosoknya, aku mulai melukis bright boy untuk tetap mengenangnya karena waktu itu kami belum pernah berfoto bersama, hingga kahirnya aku melanjutkan lukisan itu untuk mencarinya dan menjadikan lukisan bright boy menjadi karyaku yang paling laris. Setelah bertahun-tahun di kota Madrid ini akhirnya aku kembali di pertemukan dengannya setelah 12 tahun lamanya.” “ Aku tidak tahu apakah dia datang atau tidak hari ini, tapi ku harap dia datang dan mendengarkan semuanya agar dia tahu kalau selama ini aku sudah lama mencarinya.” Lanjut Belmira masih mencari sosok Ruan di antara para pengujung yang datang pagi itu. Semua orang tampak tersentuh mendengarnya, mereka seakan merasakan perasaan Belmira tentang Ruan yang akhirnya di pertemukan kembali oleh takdir. Setelah mendengar penjelasan dari Belmira, banyak dari mereka yang semakin mengagumi karyanya, bahkan sesama ilustrator lain pun ikut memberikan dukungan penuh kepadanya. **   Belmira duduk termenung seorang diri di sebuah bangku panjang dekat dari galeri, tatapannya tertunduk ke bawah sambil memikirkan apakah Ruan sudah mendengar semuanya meskipun tidak datang secara langsung? Jika sudah apakah ingatannya telah kembali, Belmira benar-benar frustasi saat ini. Ponselnya baru saja berdering menandakan ada panggilan yang masuk, melihat nama Lily di layar lantas membuat Belmira langsung menjawabnya. “ Kamu hebat, aku sudah menonton siaranmu hari ini dan aku tidak menyangka kalau kamu akan memberitahu semua orang tentang lukisan itu.” “ Aku sudah menemukannya.” “ Menemukannya? Maksud mu Ruan.?” “ Ya, dia ada di Madrid saat ini.” “ Aku speechless, kamu serius.?” “ Alasan aku mau mengungkap makna bright boy untuk membuat Ruan mengingatku, dia pernah kecelakaan dan amnesia itu sebabnya dia tidak mengenalku saat kita pertama kali bertemu.” “ Jangan menyerah, selama 12 tahun ini kau terus mencarinya dan sekarang kau berhasil. Jangan sia-siakan kesempatan ini, buat dia untuk kembali mengingatmu.” “ Akan ku coba.” Belmira dan Lily mengakhiri panggilan mereka dan Belmira kembali bersender pada bangku itu sambil menatap langit biru yang cerah, seperti apa yang di katakan Lily barusan. Ini adalah kesempatan yang tidak boleh di sia-siakan begitu saja, bagaimana pun juga Belmira harus mencari cara agar Ruan kembali mengingatnya.   ** 
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD