40

1725 Words

“ Mama.” Panggil Juan menghampiri mamanya yang sedang beristirahat setelah seharian bekerja. “ Ada apa Juan.” Balas Bellen tetap menyambut putranya dengan senyum yang merekah. “ Kau pasti lelah, biar ku beri pijatan.” Lanjut Juan segera memberikan pijatan lembut pada Bellen. “ Terima kasih Juan, kamu anak mama yang paling pengertian.” “ Hmm, mama.” Panggil Juan lagi. “ Katakan apa yang ingin kau katakan, jangan selalu memendam sesuatu sendirian karena itu tidak akan baik untuk kesehatan mental mu.” “ Apa benar alasanmu di tahan selama ini karena kau telah membunuh seseorang.?” Lontar Juan seketika membuat Bellen terkejut. “ Siapa yang sudah memberitahumu akan hal itu.?” Juan lalu melirik sel tahanan yang ada di depannya dengan tatapan sayu, Bellen yang ikut meliriknya pun merasa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD