**43 itu Petangpuluh telu**

1070 Words

Juna berada di kamar rawat Lian yang kini tengah tertidur. Ia bahkan tak sempat berganti pakaian sampai dini hari. Si sulung itu kini memejamkan mata, duduk seraya menopang wajah dengan tangannya. Bukan hanya Lian yang hancur, tapi semuanya. Juna membuka mata saat mendengar rintihan dari Lian, bukan hanya Juna tapi juga Disha dan Jimmy yang tertidur di sofa. Juna menggenggam tangan adik perempuannya, mengusap-usap punggung tangan sang adik mencoba buat Lian menjadi lebih baik. Gadis itu tidur dengan wajah tak tenang, Juna tatap sang adik lekat buat air matanya menetes yang segera ia hapus. Saat itu ponsel Juna berdering, Reres. Juna segera menerima panggilan, Reres mengatakan kalau ia membawa pakaian Juna. Mendengar itu Juna melirik sang ayah. Ia memberikan kode kalau harus ke luar kamar

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD