“Nah, Anda sudah mendengar sendiri bukan? Maya TIDAK NYAMAN. Alangkah baiknya Anda TAU DIRI, Pak Arjun.” Respati memang tidak berkenalan secara resmi dengan Arjun, tapi ia tahu nama pria yang telah memeluk Amaya di depan matanya itu adalah ‘Arjun’, dari bibir Amaya yang sialnya selalu memanggil Arjun dengan panggilan ‘Mas Arjun’. Sedangkan Respati dipanggil ‘Bapak’. Sialan! “Maya, ayo kita pulang..” ajak Arjun yang kali ini tak kehabisan akal, meraih kedua tangan Amaya. Sontak Respati menepis, memisahkan tangan yang bertautan itu. Anehnya, Amaya tidak marah dengan tindakan Respati barusan. Justru Amaya merasa terlindungi karena ada Respati disisinya. Terlepas dari bagaimana hubungannya dengan Respati. Tak ingin mengulur waktu lebih lama, Amaya pun kembali menegaskan sesuatu yang seja