05 - Melamar Selena Gomez

1157 Words
                Happy Reading.                  Selamat membaca semuanya.                  *** ***             Not not today! Not not today!             Hey baepsaedeura da hands up             Vero bergaya di depan cermin besar dalam kamar di rumah orangtuanya, dna bergaya seolah dia adalah member BTS yang sedang menyanyikan lagu Not Today dari Boygrup asal Korea Selatan itu. Ya. Vero sudah mencari tahu tentang BTS dan awalnya Vero mencibirnya dan menganggap mereka semuanya memiliki wajah yang cantik dan jauh dari kata tampan.             Tapi, rasa penasaran membawanya menghapalkan nama-nama member BTS dan menyukai lagu mereka. Seperti sekarang Vero sedang dance layaknya menirukans setiap gerakan yang dilihatnya dari video klip mereka semuanya.             Vero menyugar rambutnya ke belakang dan tersenyum menggoda.             “Aku sepertinya bisa melamar jadi member ke delapan mereka. Aku memiliki wajah tampan dan tentunya memikat. Aku akan menjadi member paling tampan di antara mereka semuanya,” ucap Vero dan tertawa pelan.             Vero kembali menatap wajah tampannya di depan cermin, sebelum Vero mengambil jas, dompet, dan kunci mobilnya. Vero keluar dari dalam kamarnya dan masuk ke dalam lift untuk turun ke lantai satu. Sarapan bersama dengan orangtuanya.             Vero keluar dari dalam lift dan masih bernyanyi lagu BTS yang membuatnya candu. Dena yang melihat anaknya yang bernyanyi tidak jelas, mengerjapkan matanya beberapa kali. Ini anaknya sudah punya penyakit baru atau tambah tidak waras?             Dena semakin khawatir dengan kewarasan yang dimiliki oleh anaknya ini. Dan tidak mau anaknya tambah gila. Nanti Dena tidak bisa memiliki menantu dan cucu dari anaknya yang tidak waras ini. Sudah tidak waras malah ditambah tidak waras akut.             “Vero!” panggil Dena.             Vero menghentikan langkahnya dan menatap pada ibunya. Vero tersenyum dan memeluk ibunya. Dan mengucapkan kata dalam bahasa Korea.             “Annyeonghaseyo.” Ucap Vero.             Dena melepaskan pelukannya dari putranya dan menatap putranya dengan tatapan penuh teliti. Dena meletakkan punggung tangannya di dahi Vero. Dan semuanya normal saja tidak ada yang mencurigakan sama sekali. Tapi, kenapa Dena merasa merinding dengan keanehan yang terjadi pada Vero hari ini.             Walaupun setiap hari putranya ini memang aneh sekali, dan tidak pernah bersikap waras sama sekali. dan selalu membuat semua orang khawatir dengan tingkahnya.             “Vero, kamu salah minum obat? Kamu ada masalah hari ini? Atau kamu memang mau menikah dengan Bram?” tanya Dena bertubi.             Vero yang mendengar pertanyaan dari ibunya memutar bola mata, dan tersenyum dengan sangat manis pada ibunya. Dan setelah itu Vero berteriak menyanyikan salah satu lirik dari lagu BTS, membuat Dena jantungan mendengarnya.             “FIIIIRRRREEEEE!!!!!”             Dena yang menatap suaminya yang baru saja turun, langsung berlari mendekati suaminya dan menguncangkan tubuh suaminya dengan tatapan khawatir.             “Pa. Pa. Vero tambah gila Pa. Tolong obati anak kita secepatnya Pa. Mama nggak mau punya anak gila,” ucap Dena.             Davin tertawa pelan mendengar ucapan istrinya, Davin memegang pundak istrinya. “Nggak usah khawatir Ma. Bukankah anak kita itu memang sudah gila? Papa tidak heran dia tambah gila. Soalnya otak dia memang sudah sinting dari dulu,” kata Davin dan berjalan menuju kursi di meja makan.             Dena yang mendengar ucapan suaminya yang kelewatan santai. Membuat Dena langsung memulai dramanya dan seolah dia paling waras di rumah ini. Padahal keluarga ini sebenarnya tidak ada yang waras sama sekali.             “Ya Tuhan … apa dosaku memiliki putra yang sudah gila dan suami yang gila juga. Apakah kau sedang menguji dan ingin aku menjadi penghuni surgamu nantinya?” tanya Dena dengan dramatisnya/.             Vero dan Davin yang melihat Dena seperti itu tercengang dan mengercapkan mata beberapa kali. Apakah seperti itu tidak gila? Vero menghampiri ibunya dan mengusap pundak ibunya pelan dan penuh prihatin.             “Ma, jangan bersikap seperti itu. itu membuktikan Mama juga gila,” ucap Vero dengan senyuman super manisnya.             Dena yang mendengar ucapan anaknya mendelik dan menatap anaknya yang sudah duduk di kursi meja makan, dan mengambil makanan yang banyak.             “Kamu jangan sembarangan! Mama itu sangat waras. Ah … sudahlah bicara dengan orang tidak waras memang tidak pernah habisnya.” Dena mengambil sarapan untuknya.             Sedangkan Davin sudah hampir selesai memakan sarapannya. Dan tidak menghiraukan istri dan anaknya. Mereka sudah biasa seperti itu.             “Mama nggak sadar diri. Mama tahu BTS?” tanya Vero pada ibunya.             Dena menggeleng, mana dia tahu siapa itu BTS memangnya BTS itu siapa? Dan berpengaruh untuk hidupnya? Atau untuk mendapatkan menantu untuk anaknya?             Dena tidak tertarik mengetahuinya sama sekali. yang dia inginkan anaknya menikah dan memberikannya seorang cucu yang sangat lucu dan mengemaskan.             “Mama mana tahu mereka itu siapa. Mama nggak tertarik mengetahuinya sama sekali,” jawab Dena acuh tak acuh.             Vero mencibir. “Mama harus tahu mereka itu siapa. Nanti Vero ajak Mama ke Korea Selatan ketemu mereka semuanya,” ucap Vero.             Dena menguap dan sangat bosan mendengar ocehan tidak bermutu dari putranya. Dena juga tidak tertarik bertemu dengan BTS BTS itu. memangnya mereka itu terkenal? Artis? Dena tidak peduli dengan semua itu.             “Kamu dari pada ajak Mama ke Korea Selatan, mending kamu ajak calon istri kamu ke sini. Nanti Mama jodohkan kamu lagi, dan kali ini kamu harus terima tanda bisa menolak sedikitpun.”             Vero yang mendengar ucapan ibunya, langsung waspada dan tidak yakin pilihan ibunya akan baik. Pilihan ibunya selama ini selalu saja aneh dan tidak masuk akal sama sekali.             “Ma … Vero sudah bilang jangan jodohkan Vero lagi. Vero tidak ingin menikah. Dan Vero ingin hidup bebas tanpa ikatan sama sekali.”             “Kamu kalau tidak mau menikah terus maunya buang-buang spermakamu itu? sayang tahu, mana tahu itu cairan busukmu itu menghasilkan bibit unggul dan jadi orang terkaya nomor satu di dunia nantinya,” ucap Dena.             Vero yang mendengar ucapan ibunya, tertawa pelan dan memakan sarapannya dengan tak meghiraukan ucapan ibunya lagi. Vero tidak akan mau meladeni ibunya kalau sudah bahas tentang hal berbau yang akan membuat Vero sial nantinya.             Dena yang merasa diabaikan oleh anaknya mengerucutkan bibirnya, dan tidak suka diabaikan seperti ini.             “Kamu itu sungguh anak durhaka. Orangtua lagi bicara kamu malah diam. Kamu mau masuk neraka?” tanya Dena.             Vero menatap ibunya dengan santai. “Memangnya surga mau nerima Vero? Sudah jelas Vero akan masuk neraka. Mama masih nanya juga mau masuk neraka.”             Davin yang mendengar jawaban putranya tertawa kencang. Dan melihat pada istrinya yang kalah telak. Dena melihat suaminya dengan tatapan tajamnya, membuat Davin diam dan menahan tawanya. Davin tidak mau istrinya marah dan malah tidak memberinya jatah selama sebulan. Kalau Dena sudah marah sangat menakutkan sekali.             “Ya. Kamu memang penghuni neraka! Kamu suka berbuat zina! Kamu bukan anak Mama kalau kamu nggak terima perjodohan Mama nantinya!” ucap Dena, dan berdiri dari tempat duduknya dan berjalan menjauhi ruang makan.             Vero dan Davin saling melihat dan tersenyum.             “Kamu jangan lawan Mama kamu terus ya. Dia cuman mau kamu menikah,” ucap Davin dan berdiri dari tempat duduknya, berjalan menuju pintu keluar rumah.             Kini tinggal Vero sendiri di ruang makan. Vero menghela napasnya sangat panjang, dan memikirkan kata pernikahan. Kenapa semua orang selalu membahasa pernikahan. Pernikahan. Pernikahan.             Apakah Vero harus melamar Selena Gomez untuk menjadi istrinya?             ***             Jangan lupa komentar semuanya. dan terima kasih untuk komentar kalian kemarin.             ***
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD