Halim menemani Kikan mengambil barang-barangnya, keputusan mereka membuat Kikan urung membawa Felora pergi ke kota Hannover. Halim duduk bersama Felora yang akhirnya tidur memeluknya seperti bayi koala. Felora sangat senang sekali ada Halim bersamanya, bahkan tidak mau lepas dari Halim. “Sudah semua?” tanya Halim ketika Kikan selesai. Ia mulai memikirkan proses untuk pernikahan mereka termasuk membeli cincin pernikahan. Kikan mengangguk, menatap Felora yang nyaman. “Kamu dan Felora tidak akan pulang ke rumah Oma, kalian tinggal bersamaku, di apartemen.” Kikan setuju, lebih baik, Hanan tidak akan menemukan ia dan Felora. “Kapan kita akan bicara dengan Oma?” tanya Kikan. “Besok, aku akan jemput Oma.” Kikan kembali mengangguk, “bisa kita pergi sekarang?” “Ya,” Kikan merasa jadi