Bagian 63

1584 Words

Sepi. Rasanya sangat sepi. Tidak lagi ada antusiasme yang muncul setiap pagi. Lenyap bersama informasi yang dia dapat, bahwa sang pujaan hati telah berada jauh dari jangkauannya. Tak bisa berkunjung kapan pun dia inginkan. Rasa sakit akibat ditolak pun masih terasa. Perkataan yang sangat menusuk itu bahkan sering menghampiri alam sadarnya. Menghujam tepat di ulu hati. “Bengong mulu, lo!” Park Richard terperanjat akibat tepukan keras di bahunya. Bukan hanya terperanjat. Laki-laki itu bahjan hampir tersungkur, karena salah satu tangan yang dijadikan sandaran wajahnya, terlepas begitu saja. Dia mendecak kesal, lalu memberikan delikan tajam. Sahabatnya ini memang tidak pernah bisa datang secara tenang. Selalu ada saja tindakannya yang membuat huru-hara. Jika tidak menggedor pintu de

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD