Laki-laki itu mengembuskan napas dengan perlahan. Kalau sudah begini, bagaimana dia bisa mencari alasan untuk bertemu Vanessa? Akan aneh rasanya jika dia memaksakan diri mengunjungi perempuan itu tanpa kepentingan apa-apa. "Saya juga mau minta maaf, Mister." Park Richard menatap Vanessa. Raut muka perempuan itu tampak gugup. Hal yang jarang dirinya lihat selama mereka saling mengenal, entah kenapa, malam ini sang klien lebih sering terlihat salah tingkah dan gugup. "Ya?" "Malam ini, terakhir kali saya menemani Anda makan malam. Ada banyak hal yang perlu saya siapkan. Jadi--" "Maksud Anda?" "Maksud saya, saya akan melakukan apa pun untuk mendapatkan maaf Anda atas kejadian waktu itu. Saya sungguh-sungguh minta maaf. Akan tetapi, ada banyak hal yang harus saya persiapkan untuk kepind