Bab.21 Mimi Lucy

2128 Words

Big Cup Cafe, tidak ada yang janggal atau terlihat lain dari tempat itu. Semua tampak sama seperti kafe biasa, banyak pengunjung yang menghabiskan waktu bersantainya di sana. Ibra tidak langsung bertanya soal Mimi Lucy, mereka bertiga sengaja duduk dulu menikmati kopi sambil mengamati situasi. Mata Xena menelisik awas, mencoba menebak apakah pengunjung yang datang kesana memang ingin bersantai dengan berteman segelas kopi atau untuk tujuan lain. "Kira-kira orangnya seperti apa ya?" gumam Xena yang sudah dibuat penasaran. "Kalau dipanggil mimi berarti sudah berumur," tebak Reza. "Biasanya bisnis sampingan orang seperti mereka juga tidak jauh dari yang remang-remang. Panti pijat misalnya, tapi dia justru memilih kafe sebagai kedok." ujar Xena. Ibra meneguk habis sisa kopi di cangkirnya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD