Ibra sontak terjaga dari lelapnya saat merasakan jemari sang istri di genggaman tangannya bergerak pelan. Bukan, bukan bergerak, tapi gemetar dan terkepal kuat.
"Yang …"
Mata Freya tiba-tiba membuka lebar, terbelalak kaget dengan nafas memburu dan dahi yang basah oleh keringat dingin. Dia terduduk panik seperti orang yang baru saja terbangun dari mimpi buruknya.
"Sttt … ini aku," ucap Ibra mengeratkan genggaman tangannya setelah duduk di tepi tempat tidur.
"Rita dan Kris mana? Mereka selamat kan?"
Ibra mengangguk, tenggorokannya seperti tercekat melihat wajah ketakutan Freya yang mengkhawatirkan nasib kedua bodyguardnya.
"Mereka tidak apa-apa, hanya sedikit terluka."
"Abang tidak bohong kan?" Freya mengernyit dengan tatapan lekatnya, tidak percaya begitu saja apa yang disampaikan
