Cold Prince’s POV “Siapa namamu, pria jaha—aw!” Suara cempreng gadis kecil yang berjalan di sebelahku terpotong ketika seseorang menabrak pundaknya, membuat tubuh kecilnya terhuyung ke belakang—untuk yang ketiga kalinya sejak kami keluar dari tenda. Tapi kali ini, membuat gadis kecil itu jatuh tersungkur ke tanah di belakangku. Wajah bulatnya memerah seketika, perpaduan karena ingin menangis, malu, dan menahan rasa kantuk. Aku menahan gejolak untuk mengejek dan menertawakannya. “I’m really sorry, sweety.” Seorang wanita—pelaku yang telah membuat bocah ingusan itu jatuh—menawarkan tangan untuk membantunya berdiri. “Aku tidak melihatmu di bawah sana.” “It’s okay. I’m okay.” Gadis kecil itu beranjak berdiri tanpa menerima uluran tangan. Membereskan celana jeans yang kotor karena terkena