Cold Prince’s POV
I shouldn’t have enjoyed kissing her, but I did.
Harusnya ini adalah hukuman untuk pencuri kecil itu karena berani-beraninya melarikan diri. Tapi kenapa aku tidak bisa berhenti melumat bibirnya yang begitu manis?
Aku tidak suka musik—tapi kenapa ketika Kiera Grace Harlow mendesah di sela-sela ciuman, aku ingin mendengarnya lagi dan lagi?
Penyiksaan ini semakin meresahkan ketika Kiera membalas ciumanku. Jemari kecilnya meremas kemeja hitam di dalam tuxedo milikku, menarikku semakin menempel padanya.
Gabriel Pereira berdehem, “Kurasa itu sudah cukup, nak.”
Kiera terlonjak. Melepaskan diri dari dekapanku dengan wajah yang memerah, mata melotot, rambut berantakan, bibir bengkak, dan lipstick belepotan.
Damn, she’s hot as hell—aku ingin mencium bibir itu lagi, lagi,
