BAB 41: TEBAKAN YANG MELESET

1569 Words

“WOY! BERHENTI!” Pekikan Ginan membuat Andra urung mengacungkan senjatanya. Ia menghempaskan napas, berbalik masuk ke dalam kamar, menutup pintu kaca, lalu beringsut perlahan menuju sofa di ruangan itu. Luka di kakinya berdenyut nyeri, mungkin ia terlalu memaksakan langkah sangkin paniknya mendapati bayangan penguntit itu tadi. “Abang,” lirih Diana seraya duduk di samping Andra. “Sakit?” “Hmm. Tolong ambilin obat, istriku.” Diana mengangguk, mengambil pereda nyeri yang diresepkan dokter beserta segelas air hangat dan sebuah pisang. Diana baru tau tadi jika Andra tak bisa menelan pil obat langsung tanpa bantuan pisang. Lucu sekali bukan? “Abang....” “Hmm?” “Itu...” lirih Diana dengan tatapan yang tertuju ke senjata api yang tergeletak di samping Andra. “Kenapa, istriku?” “

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD