“Keperdulianmu, membuatku percaya. Bahwa tulang rusukmu adalah aku, wanita yang lemah terhadap sesuatu yang mewah.” . Di kelas XI-B Saat ini, Selma dan ketiga sahabatnya tengah mengobrol di waktu luang jam pergantian pelajaran. Banyak yang sudah mereka bicarakan. Rencana untuk bermain dengan seseorang begitu lancar di percakapan mereka. "Kemaren gue kerja di cafe. Di pertigaan cafe sering ada razia polisi ... nah, lo tau enggak? Kemaren gue liat pak Gibran lagi jaga di sana." Cerita Syabilla dengan wajah berbinar. “Demi apa?” tanya Selma dengan nada tinggi. “Serius, gue enggak bohong. Mukanya itu loh Sel, bikin hati gue loncat-loncat dari tempatnya.” “kalian sadar enggak? Antara Gibran dan Nafasya?” tanya Dewi. “Nafasya punya kakak polisi yang namanya Gibran