episode 7

1277 Words
"ya kau memang tidak akan tertarik dengan gadis sepertiku' bahkan gadis-gadis diluar sana karena kau gay". Balas sonia tidak terima dikatai oleh rino' kali ini ganti rino yang semakin melebarkan matanya bahkan ekspresinya berubah menjadi keruh. "aku bukan gay d**a rata". Balas rino yang tidak terima dikatai gay karena dia tidak merasa tertarik pada pria manapun dia hanya tertarik pada satu pemuda yaitu fransis. "dasar gay". "d**a rata". "gay" "d**a rata". Begitulah pertengkaran mulut antara rino dan sonia didepan ruang kesehatan' pertengkaran mereka berhenti saat mendengar suara tawa lepas dari seseorang' seketika rino dan sonia menoleh keasal suara mereka terkesima melihat orang yang tertawa itu adalah fransis seorang yang seolah tak bisa untuk tertawa' bahkan kini pemuda itu sudah bisa berdiri dengan tegak rino sendiri tidak sadar sejak kapan rino melepaskan sanggahannya pada fransis. rino dan sonia terenyum sendiri melihat fransis yang biasanya tidak akan bisa tertawa selepas itu' kini mereka bisa melihat fransis tertawa dengan lepas dan itu membuat fransis terlihat sangat tampan. "apa aku harus selalu bertengkar denganmu untuk membuatnya tertawa selepas ini". Ucap rino minta pendapat pada sonia yang masih memandangi fransis. "mungkin". Jawab sonia tanpa mengalihkan perhatiannya pada fransis. kemudian sonia bergerak kearah fransis dan menggandeng lengannya dan rino menggenggam tangan fransis. fransispun menghentikan tawanya lalu menoleh kearah sonia' soniapun tersenyum saat dia bertemu pandang dengan fransis. "kak fransis semakin tampan kalau tertawa". Puji sonia ' fransis hanya tersenyum tipis menanggapi pujian sonia kemudian mengalihkan perhatiannya pada rino yang menggenggam jemarinya. "maaf". Ucapnya. Rino hanya tersenyum tipis menanggapi permintak maaf fransis' dia mengerti mengapa fransis mintak maaf pada dirinya hal itu karena fransis tidak akan pernah bisa membalas cintanya dan rino selalu memahami hal itu. "aku mengerti". Ucap rino penuh pengertian. "mau ku antar pulang?' karena ku rasa kau tak akan kuat untuk mengemudi ". Tawar rino yang menghawtirkan kondisi fransis. fransis nampak berfikir 'mungkin benar apa yang dikatakan rino bila fransis maksa mengemudi kemungkinan bukan sampai tujuan malah jadi masuk liang lahat' tapi fransis masih nampak bimbang dia melirik sonia dia memikirkan sonia' rino dan sonia sering ribut karena masalah dirinya. "tidak apa kak' lagi pula pulul 15.00 nanti kita akan menikah 'aku tidak ingin terjadi apa-apa pada kak fransis". ucap sonia yang seolah mengerti apa yang membuat fransis menjadi bimbang. Fransispun tersenyum atas pengertian calon istrinya tatapan matanya seolah mengatakan 'aku percaya padamu'. "bagaimana denganmu". Tanya fransis masih khawatir pada keselamatan sonia. "naik taxi". Jawab sonia. "kau serius?". Sangsi fransis' soniapun nyengir dia ketahuan berbohong dia tidak akan punya uang untuk membayar tarif taxi yang mahal. "angkot". Jawabnya malu-malu. Fransispun mengeluarkan dompetnya dan mengeluarkan beberapa lembar uang ratusan lalu diserahkan pada sonia. "gunakan untuk naik taxi' itu lebih aman". Ucap fransis memberi saran. Sonia nampak ragu untuk menerima uang pemberian fransis sejujurnya dia merasa tidak enak pada calon suaminya itu karena dia selalu baik padanya' sikap dingin angkuh dan acuh yang melekat pada diri fransis sonia tidak pernah menemuinya karena pemuda itu terlalu baik padanya. "ambil saja' jangan menolak rizky' kau tau tidak' tidak semua gadis diluar sana dapat merasakan kelembutan dari pangeran es ini". Ucap rino sambil menunjuk kearah fransis' soniapun kemudian menerimanya. Sonia merasa memang mungkin tuhan terlalu baik padanya sampai-sampai dia menciptakan pemuda yang tampan baik serta kaya raya seperti fransis untuknya. "terimakasih' kak fransis selalu baik padaku dan keluargaku' dengan cara apa aku harus membalas semua kebaikan kak fransis". ucapnya. Fransis hanya tersenyum tipis mennggapi ucapan sonia. "cukup menjadi istriku sampai nanti aku mati". Ucap fransis yang kemudian meninggalkan sonia diikuti rino dibelakang fransis. sementara itu sonia tersenyum merasakan hatinya terasa menghangat mendengar ucapan fransis ' mungkin sonia tidak menyadari kalimat fransis adalah menemani hidupnya yang singkat. Aku tercipta untukmu Sonia masuk kedalam rumahnya setelah membayar tarif taxi dengan uang yang diberikan fransis kepadanya. Wajahnya terlihat sangat ceria dari mulai dia turun dari taxi sampai dia masuk kedalam rumahnya hingga dia tidak menyadari kalau ada yang memperhatikannya dengan pandangan heran. "apa putriku sudah mulai sinting ya". Gumamnya kemudian dia mendekati putrinya yang masih senyum-senyum sendiri. "sonia". Panggilnya dia benar –benar heran melihat sikap putrinya hari ini' soniapun terlonjak kemudian dia membalikkan badannya dia melihat ibunya berjalan kearahnya soniapun menyambut ibunya dengan senyuman membuat ibunya yang bernama ezra itu semakin bingung. "kenapa kau senyum-senyum sendiri seperti orang sinting begitu sonia". Ucap ezra yang tidak mengerti tentang kebagiaan putrinya. Sonia memanyunkan bibirkan dikatai orang sinting oleh ibunya sedetik berikutnya dia sudah tersenyum kembali dan langsung memeluk ibunya dan melupakan seluruh kebahagiaannya' ezra semakin bingung dengan sikap putrinya kemudian ezra melepaskan pelukan sonia. "kamu ini kenapa?". Tanya ezra lagi. Kali ini dengan nada yang lebih menuntut namun bukannya menjawab pertanyaan ibunya sonia justru menanyakan keberadaan ayahnya. "apa ayah ada?". Tanya sonia mengalihkan pembicaraan. Lama kelamaan ezra menjadi jengkel dengan sikap putrinya yang justru mengalihkan pembicaraan bukannya menjawab pertanyaannya melainkan menanyakan keberadaan ayahnya. "hn". Jawab ezra jengkel. Sonia justru terkikik mendengar jawaban ibunya yang mengingatkannya dengan calon suaminya. "apa sekarang ibu sudah ketularan dengan kak fransis' ikut ikutan 'hn' gitu kalau ditanya". Ucap sonia menjahili ibunya. Ezra tersenyum penuh arti kini ezra mengerti alasan sonia terenyum sendiri seperti orang sinting. "apa kau tersenyum seperti orang sinting begitu karena tuan besar fransis". ucap ezra menggoda sonia' soniapun mengangguk dan kini pipinya sudah bersemu merah. "sonia dengar ibu 'kau jangan terlalu dekat-dekat tuan besar fransis". ucap ezra memberi peringatan. Sonia merasa bingung dengan sikap ibunya kenapa sekarang ibunya justru melarang sonia dekat dengan pria yang paling disukai sonia bukankah dulu ibunya tidak pernah melarang hubungan dirinya dan fransis. "sonia ibu mengerti apa yang kau pikirkan' bukannya ibu tidak suka dengan tuan besar fransis tapi kita ini berbeda' bagaikan langit dan bumi kita ini hanya orang miskin dan tuan besar fransis'dia itu seorang bangsawan' orang terhormat orang yang sangat kaya raya dia memiliki perusahaan terbesar didunia dan kita....satu usaha kecil-kecilan pun tak punya' ibu hanya tidak mau kamu kecewa nak ". Ucap ezra sambil membelai rambut sonia dengan sayang' sonia tersenyum mendengarkan penuturan ibunya sonia sangat tau ibunya begitu menyayanginya dan sonia paham bahwa ibunya tidak ingin melihat sonia kecewa karena harapannya tidak sesuai dengan kenyataan' soniapun menggenggam tangan ibunya' ezrapun semakin tidak mengerti dengan putrinya dia tidak menunjukkan sikap sedih sama sekali. "ibu tidak usah khawatir karena sonia tidak akan pernah kecewa". Ucap sonia meyakinkan ibunya. Ezra hanya menatap putrinya mintak penjelasan. "ibu hanya perlu merestui aku menjadi istrinya kak fransis". ucap sonia penuh keyakinan. Ezra langung melepaskan genggaman tangan sonia dia merasa putrinya sudah mulai gila karena cinta atau mungkin putrinya itu sudah melakukan suatu kesalahan yang akan menyebabkan aib. "sonia". Lirih ibunya. "pukul 15.00 nanti aku dan kak fransis akan menikah". Ucap sonia memberitahu. Ezra semakin mengerutkan keningnya firasatnya semakin kuat bahwa putrinya telah melakukan dosa besar. "aku tidak hamil ibu". Ucap sonia yang seolah mengerti kecemasan ibunya. "aku memang yang mengajaknya menikah dan kak fransis setuju saja jadi ibu jangan berfikir yang tidak tidak aku hanya sangat mencintai kak fransis ibu". Jelasnya. Ezra sedikit merasa lega dalam hatinya. "tapi.....". ucap ezra merasa sedikit ragu. "izinkan saja". Ucap seseorang tiba-tiba dari belakang. Sonia menoleh keasal suara itu terlihat ayahnya berjalan kearahnya lalu menepuk bahu istrinya. "sudah izinkan saja lagi pula terlihat menyenangkan bukan kalau kita punya menantu bangsawan' dan aku percaya tuan besar fransis mampu menjaga putri kita". Ucap rico ayah sonia ' dia meyakinkan istriny untuk memberikan restu pada sonia agar sonia dan fransis bisa menikah. Sonia mengangguk menyetujui ucapan ayahnya sementara ezra masih nampak memikirkan putrinya yang masih kecil mampukah dia menjalankan perannya sebagai seorang istri yang bisa membahagiakan suaminya. "baiklah ibu izinkan". Putus ezra akhirnya. Sonia bersorak kegirangn sejujurnya dia sudah tidak sabar ingin menikah dengan fransis sang malaikat bermata iblis hal 35
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD