episode 5

3134 Words
Rosi melihat sebuah mobil lemosin sudah terparkir dengan cantik didepan pintu seperti sedang menunggu sang pangeran yang datang dan siap mengantarkan keistananya'rosi tersenyum sendiri kemudian dia menghayal menjadi seorang pangeran yang tampan dan mengenakan jubah mewah dan dipuja-puja oleh para wanita karena ketampannnya'dia melihat yang ada didepannya bukanlah mobil lemosin melainkan kereta kencana yang ditarik oleh kuda putih dan seorang tuan putri yang sudah berada diatasnya untuk menantinya. Putri itu tersenyum kearahnya tiba –tiba dahi rosi berkerut saat dia melihat sang malaikat pencabut nyawa disebelah sang putri. Malaikat itu tersenyum iblis kearahnya seolah dia ingin mencabut nyawa rosi sekarang juga'rosi semakin menajamkan penglihatannya kearah sang malaikat lalu dia menyerngit heran.kulit putih s**u tatapan mata yang tajam hidung mancung bulu mata lentik dan garis rahang yang tegas hanya satu kata untuknya sempurna. "apa malaikat pencabut nyawa memang sangat tmpan?". Gumam rosi. "hn'dan malaikat ini akan segera mencabut pekerjaanmu juga kalau kau masih berdiri disitu terus". Ancam sang mlaikat. "apa tugas malaikat pencabut nyawa itu juga mencabut pekerjaan juga?". Tanya rosi heran. "hn'anggap itu khusus untukmu". Jawab sang malaikat. Sementara itu sonia terkikik geli melihat rosi yang masih menganggap fransis sebagai malaikat pencabut nyawa yang siap mencabut nyawanya. Sonia tidak tau entah sekarang kakaknya itu sedang membayangkan menjadi apa' sampai-sampai mengira calon suaminya itu sang malaikat pencabut nyawa. Kembali pada rosi yang membayangkan kalau dia menjadi pangeran dengan mahkota emas diatas kepalanya. "itu tidak mungkin karena sebentar lagi aku akan menjadi raja dan itu sudah menjadi ramalan takdirku aku akan menjadi seorang raja". Protesnya tidak terima kalau mimpinya akan tercabut oleh malaikat rupawan itu. Sonia semakin tak bisa menahan tawanya kini sonia tau kalau kakaknya berhyal jadi seorang putra mahkota yang sebentar lagi akan naik tahta. Kemudian fransis memberi kode pada anak buahnya untuk menyeret rosi agar segera masuk kemobil atau dia akan terlambat kekantornya. Rosi yang masih tenggelam dalam hayalannya mencoba memberontak saat dua orang suruan fransis memegangi tangannya dan membawanya secara paksa masuk kedalam mobil fransis'begitu berada dalam mobil dia bertatapan langsung dengan malaikat kematian'rosi mengerjap –kerjapkan matanya saat ingatan dan kesadarannya mulai terkumpul kembali. "sudah sadar yang mulia?". Goda sonia sambil menahan tawanya. Rosi mengalihkan perhatiannya pada sonia yang dianggapnya putri tadi adalah adiknya sendiri dan seorang yang dianggap sebagai malaikat kematian adalah atasannya sendiri'pantaslah dia mau mencabut pekerjaan rosi'. Muka rosi menjadi merah karena menahan malu 'dia merutuki kebodohannya sendiri bagaimana mungkin dia bisa menghayal menjadi sang pangeran dihadapan atasannya sendiri yang terlihat sangat sempurna'pangeran nyasar atau pangeran mimpi?'. "jalan!". Perintah fransis pada supir dan mobilpun segera melaju meninggalkan mision lonenlis. Dalam perjalanan suasana nampak hening karena tak ada satupun yang berniat membuka suara. Sementara itu sonia diam –diam memperhatikan wajah tampan calon suaminy'bibir tipis merah muda'hidung mancung dan kulitnya yang halus melebihi jalan aspalan sonia benar-benar mengagumi sosok itu dan juga sangat mencintainya' dia tersenyum sendiri membayangkan sebentar lagi dia akan menjadi nyonya lonenlis'sonia benar-benar merasa sangat bahagia. "hn'aku memang tampan jadi tidak perlu kau pandangi terus". Suara bariton menyentakkan sonia dari lamunannya'diapun segera memalingkan wajahnya yang sudah seperti kepiting rebus. "bagaimana bisa kamu ketahuan sedang memperhatikan orang segitu dalamnya nona muda". Batin sonia memaki dirinya sendiri. Sementara itu rosi yang satu mobil dengannya tersenyum sendiri dan juga mengutuki kebodohan adiknya itu. "dasar bodoh". Batin rosi. Sementara itu sonia kembali melirik fransis diam –diam 'dahinya sedikit berkerut melihat wajah fransis yang terlihat lebih pucat dari yang tadi'diapun memberanikan diri untuk menatap wajah fransis yang terlihat pucat itu dan memberanikan diri untuk bertanya. "kak fransis'kenapa wajah kak fransis terlihat pucat?". Tanya sonia khawatir. "hn". Jawab fransis singkat. Sonia menyerngit bingung'dia mulai berfikir kalau dia bertanya mengapa atau kenapa harusnya jawabannya adalah karena'tapi kenapa malah dijawab'hn'.sonia mencoba untuk bertanya lagi karena dia masih penasaran. "apa kak fransis sakit?". Tanyanya lagi. "hn".sonia semakin bingung karena jawaban fransis yang tidak jelas itu. Kemudian otak sonia berfikir kearah lain kearah yang lebih privasi. "apa mungkin kak fransis .....sedang...memikirkan..malam pertama denganku?". Tanya sonia ragu. kali ini fransis tidak menjawab 'hn' lagi..dia hanya menaikkan sebelah alisnya dan mengalihkan perhatiannya pada sonia seolah tatapannya itu berkata'apa maksudmu?'. Sonia hanya mengerjapkan matanya berulang dan wajah polosnya melihat keseriusan diwajah fransis membuat sonia semakin berfikir sesuatu yang sangat privasi. "apa benar ya kak fransis memikirkan hal itu?". Batin sonia mulai gusar. Seketika wajah sonia berubah jadi pucat pasi membayangkan apa yang akan mereka lakukan dimalam pertama. "sekarang..wajahmu yang pucat' apa kau takut?". Ucap fransis menggoda gadis kecil itu. Soniapun tersentak dari perang batinnya'sejujurnya sonia belum siap dia masih 17 tahun dan fransis 28 tahun'tapi bagaimanapun juga sonia harus memenuhi tanggung jawabnya sebagai seorang istri. "ti-tidak' aku baik-baik saja 'kakak tidak usah khawatir nanti malam aku pasti bisa". Ucap sonia tergagap namun berusaha meyakinkan dirinya dan fransis. fransis menatap sonia penuh seledik sejujurnya dalam hati fransis menerka-nerka apa yang sedang difikirkan gadis 17 tahun itu. "nanti malam?". Fransis mengulang perkataan sonia. Sonia pun mengangguk. "i-ia nanti malam 'kita akan melakukannya". Ucap sonia gugup. "melakukan apa?". Tanya fransis akhirnya'dia benar –benar tidak peka dengan apa yang dipikirkan gadis itu. Sonia hanya menatap fransis heran dan bingung. "malam pertama". Jawab sonia dengan menahan rasa malu. Fransis sedikit terkejut mendengar jawaban calon istrinya itu'padahal dari tadi fransis sama sekali tidak memikirkan itu'fransis pucat karena memang dia kurang sehat hingga kondisi fisiknya tidak bisa menentu'kini fransis mengerti mengapa wajah sonia mendadak pucat pasi meski dia bilang tidak takut tapi fransis tau tentulah sonia belum siap tapi meski begitu fransis tak keberatan menikahi sonia karena dia mencintai sonia dari hati yang terdalam bukan karena nafsu. Lalu fransispun tersenyum. "kenpa....kenapa kak fransis menatapku begitu 'apa kak fransis tidak percaya padaku?". Tanya sonia sok berani. Fransis tidak menjawab pertanyaan sonia dia hanya mengacak rambut gadis itu lalu mengalihkan perhatiannya pada yang lain. sedangkan sonia dia justru berfikir yang negatif tentang fransis dia takut kalau fransis tidak percaya padanya dan belum siap hingga akhirnya sonia menjadi murung. "sudah sampai". Ucap fransis tiba-tiba.sonia mengalihkan perhatiannya dia melihat keluar dibalik kaca pintu mobil. "oh ya' benar sudah sampai". Ucap sonia tak bersemangat. "aku akan menjemputmu nanti jadi bersemangatlah". Ucap fransis memberi semangat saat melihat sonia tak bersemangat. Mendengar ucapan fransis soniapun mendongakkan wajahnya memandang wajah fransis dari samping'kemudian sonia tersenyum dan mengangguk penuh semangat. "aku mengerti". Ucap sonia penuh semangat kemudian dia mengecup pipi putih fransis baru setelah itu dia keluar. Fransis bisa melihat dengan jelas kegembiraan diwajah gadis itu'kemudian fransis kembali memerintahkan sopir untuk melajukan mobilnya. Disaat mobil itu melaju fransis menengok keluar dia melihat sonia melambaikan tangan dengan keceriaan dan penuh semangat kemudian fransis kembali mengalihkan perhatiannya kedepan dalam hati fransis selalu bertanya-tanya bisakah dia selalu melihat keceriaan diwajah gadis itu'ataukah dia hanya akan melihat kesedihan disorot matanya nanti'atau gadis itu hanya akan terbebani dengan dirinya saja'fransis sadar semakin hari tubuhnya semakin lemah'tak jarang dia merasakan sakit kepala hebat tiba-tiba datang menyerangnya'atau jantungnya terasa sesak nyeri secara bersamaan'fransis tidak tau kapan jantungnya akan berhenti untuk berdetak dan nafasnya akan berhenti berhembus. "tuhan berikan aku sedikit waktu lagi'aku ingin hidup". Pintanya dalam hati. Tiba-tiba saja ponsel fransis berbunyi dia mengambil ponselnya dan langsung menekan 'answer'. "hn". Jawab fransis yang lebih terlihat seperti gumamam. "maafkan saya pak presdir karena saya menghubungi anda pagi-pagi-".ucap seorang yang berada disebrang telvon. Fransis sangat jengkel karena setiap kali sekretarisnya itu telvon pasti ada kata pengantar yang menurutnya terlalu panjang. "lansung intinya". Perintah fransis yang memotong perkataan sekretrisnya. Menurut fransis kalau tidak dipotong dia akan berkata sampai satu jam hanya untuk kata pengantar dan fransis tak punya banyak waktu hanya untuk mendengarkan kata pengantarnya. "iya pak maaf' nona erika GM dari perusahaan marleus memaksa ingin bertemu dengan anda'saya su-". Lagi-lagi ucapan sekertaris itu terpotong oleh fransis. "suruh dia menunggu". Perinth fransis. "baik pak ". Jawab fransis. kemudian fransis menutup telvonnya lalu menoleh keluar terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu dia tak sadar kalau diam –diam rosi memperhatikannya. "apa yang sedang dia fikirkan ". Batin rosi.tak lama kemudian limosin hitam itu sudah berada didepan perusahaan lonenlis'mizunopun segera membukakkan pintu mobil fransis' dengan gaya elegan fransis turun dari mobilnya setelah fransis keluar mizuno kembali menutup pintu mobilnya' sementara rosi yang masih duduk didalam menunggu untuk dibukakkan pintu mobilnya. Tapi kelihatannya tidak ada yang berniat membukakkan pintu mobil untuknya' dengan wajah manyun rosipun membukak pintu mobil itu sendiri dan keluar dari mobil. dengan langkah cepat dan pasti fransis berjalan menuju ruangannya tanpa perduli sapaan dari karyawan dan staf kantornya setelah sampai fransis langsung membukak pintu ruangannya' hal yang pertama yang dia lihat adalah seorang gadis memakai rok mini sedang duduk dengan nyaman disofa mewah yang ada dirungannya'sejenak fransis memperhatikan gadis itu bukan karena terpesona kalau diteliti pandangan fransis yang mengarah pada gadis itu adalah pandangan merendahkan. Gadis itu terlihat tak menyadari kehadirannya kemudian fransis segera melangkahkan kakinya menuju kursi kebesrannya. Gadis itu nampak terkejut melihat fransis yang sudah berjalan melewatinya diapun segera berdiri lalu sedikit menundukkan kepalanya dan menyapa fransis. "selamat pagi presdir yang tampan ". Sapanya dengan senyum manis menghiasi bibirnya. "kau tidak terlihat seperti seorang general menejer sebuah perusahaan besar". Ucap fransis sambil mendudukkan dirinya diatas kursi kemudian menatap gadis itu dengan senyum merendahkan. Namun gadis itu berusaha tetap sabar menghadapi pria yang terkenal tampan namun bermulut pedas ini' tanpa rasa ragu gadis itu justru berjalan mendekati meja fransis lalu menatap fransis dengan mempertahankan senyum manis dibibirnya walau dalam hati dia ingin sekali mencakar wajah tampan tanpa ekspresi itu. "menurut anda saya seperti apa?". Tanyanya. "kau terlihat seperti wanita penghibur". Jawab fransis santai. Seketika urat kemarahan pada gadis itu tak bisa tertahankan lagi mendengar ucapan fransis'dia pun langsung menggebrak meja fransis dengan kasar. Brak.... "TUTUP MULUTMU b******k!!!!!!". Teriaknya didepan fransis. ekpresi fransis belum berubah sedikitpun tetap datar dia hanya menyunggingkan senyum tipis atau itu sebenarnya dia menyeringai baginya makian Erika adalah pujian untuknya. "kau.....kau selalu saja bermulut tajam' kau kira kau siapa seenaknya saja mengataiku". Desisnya penuh emosi kemarahan gadis itu sudah berada diubun-ubun sementara fransis hanya diam saja menanggapi kemarahan gadis itu baginya makian-makian semacam itu tak berarti untuknya. Gadis itu menegakkan tubuhnya kembali lalu merapikan bajunya setelah itu dia mengacungkan jari telunjuknyaa tepat didepan muka fransis. "aku ingin melihatmu mati". Gadis itu menekankan kata mati 'dia terlihat seperti dewa kematian untuk fransis' fransis merasa terhenyak dibalik ekspresi datarnya. "APA KAU DENGAR ITU...". teriaknya lagi. Kemudian fransis memegang jari telunjuk yang mengacung didepan mukanya dengan tenangnya dia menyingkirkannya secara perlahan dan tak lupa senyum ganjil yang disunggingkannya. Gadis itu masih setia diposisinya' kemudian fransis bangkit dari tempat duduknya' gadis itu hanya memperhatikan gerak-gerik fransis melalui gerakan kelereng matanya saat fransis melangkahkan kakinya kearahnya dan fransis melingkarkan lengannya kepinggang rampingnya' jujur saja perlakuan fransis membuat jantungnya berdebar lebih cepat. "benarkah erika?". Bisiknya ditelinga gadis itu' tubuh erika terasa menegang saat mendengar suara fransis yang terdengar sexi ditelinganya bahkan erika dapat merasakan hembusan nafas pemuda itu. "padahal aku mencintaimu".ucapnya lagi. Ucapan fransis terasa meluluhkan hati erika'amarah erika seolah tersiram air surga api berubah jadi air kebencian berubah jadi cinta' cinta erika pada fransis kini kembali lagi. Erika tidak menyadari kalau ungkapan fransis barusan adalah tipuan untuk erika agar masuk kedalam jeratannya dan mempermudah fransis untuk balas dendam pada ayahnya. Fransis adalah orang yang selalu mencari cela meskipun orang bilang ayah erika adalah orang yang menakutkan dan tak mudah untuk ditaklukkan tapi fransis mengingat bahwa kelemahan ayah terletak pada anaknya. Fransis tersenyum iblis tatkala dia merasakan hati erika yang berbunga tanda gadis itu kini masuk dalam jebakannya' setelah memastikan rencananya berhasil fransis melepaskan pelukannya pada erika dan dia memilih untuk kembali ketempat duduknya. Erika hanya diam membisu dia berusaha mengatasi jantungnya yang sudah tak karuan serta jiwanya bergelora karena cinta' erika melihat fransis mulai membuka laptopnya 'erika mulai menarik nafas panjang dia berniat mengatkan bahwa dia lebih mencintai fransis. tiba- tiba pintu ruangan fransis terbuka dan dengan sangat terpaksa erika mengurungkan niatnya 'erika bisa melihat kini fokus fransis bukan lagi padanya atau laptopnya melaikan pada sosok gadis yang berdiri didepan pintu itu. Dari sudut pandang erika dia mengamati gadis itu usianya sekitar 16-17 tahunan itu jelas karena dia masih memakai seragam SMA ' erika berfikir mungkinkah dia baru dikejar anjing atau preman' gadis itu nampak ketakutan kemudian erika mengalihkan perhatiannya pada fransis. "kau boleh pergi erika". Usirnya halus. Erika ingin protes keputusan fransis sepihak tapi dia memilih untuk diam apa lagi saat fransis manatapnya tajam dia tidak ingin terlibat masalah lagi dengan fraansis dia lebih memilih menuruti keinginan fransis. "baiklah nanti aku akan datang lagi karena ada yang ingin kubicarakan denganmu". Kata erika.. dia melangkahkan kakinya menuju gadis itu begitu berada didepan gadis itu erika mengamatinya lekat-lekat sebelum dia kemudia berjalan melewati gadis itu. Setelah erika tak terlihat lagi fransis bangkit dari posisinya lalu berjalan kearah gadis itu. "kenapa?". Tanya fransis begitu berada didepan gadis itu. "presdir..aku..hiks..hiks..aku takut..aku tidak tau apa salahku..hiks..memang...memang apa salahku memiliki seorang ayah yang hanya kuli batu ..kenapa dia menghinaku didepan teman-temanku..hiks...hiks...". isaknya menumpahkan segala kesedihan ketakutan juga kemrahan serta ketidak berdayaan. Fransis hanya menatap sonia datar namun dalam hati fransis ingin sekali membungkam orang yang berani menghina calon istrinya. Sonia mendongakkan wajahnya menatap fransis yang jauh lebih tinggi darinya. "presdir sekarang katakan padaku dimana letak kesalahanku". Tanya sonia pilu. Fransis bisa merasakan hati sonia yang sangat sedih' dia tidak tega lagi membiarkan gadis itu menangis pilu fransispun menarik sonia dalam pelukannya' dalam hati fransis bersumpah akan menghabisi orang yang membuat gadis kecilnya menangis terlihat sekali dari ekspresi fransis yang terlihat mengeras. "kenapa pak tua itu menghinaku..". tanyanya masih dalam pelukan fransis. fransis mengerutkan keningnya mendengaar sonia menyebut nama pria tua. "siapa?". Tanya fransis. "aku tidak tau kak tapi waktu itu.... Flash back Setelah mobil fransis menghilang dari pandangannya soniapun berbalik dan melangkahkan kakinya melewati pintu gerbang' dia memperhatikan sudah banyak murid yang berlalu lalang ternyata dia datang terlalu siang pikirnya sambil tersenyum sendiri' langkahnya terhenti ketika dia mendengar suara seorang di belakngnya. "hei miskin ". Panggil orang itu ' sonia hanya diam tak menjawab dia tau kalau panggilan itu untuknya karena disekolah ini hanya dia yang miskin. "aku tidak menyangka di sekolah elit seperti ini ada anak babu dan kuli batu sepertimu". Tubuh sonia terasa panas dingin ' dia marah emosi namun dia berusaha menahan emosinya saat orang itu menghina orang tuanya. "memang orang tuamu sanggup membayar sekolahmu' atau ibumu menjual tubuhnya pada majikannya..hahahah..". pria itu berusaha memancing emosi sonia. Soniapun tak mampu lagi menahan emosinya dia tidak perduli apapun akibatnya dia langsung berbalik dan menampar pria itu dengan sangat keras. "kau...kau berani menamparku". Pria itu murka saat menerima tamparan sonia. "kau pantas mendapatkannya". Ucap sonia dingin. Kemudian orang itu tersenyum sadis kearah sonia. "lihat saja miskin aku satosi nakamura akan membuatmu bersenang-senang dibawahku..ahahahah..".kemudian satosi pergi meninggalkan sonia yang masih diam membeku..seketika keringat dingin membanjiri tubuhnya dia takut' dia takut pria itu akan berbuat yang tidak-tidak terhadapnya' meski demikian sesungguhnya sonia tidak mengerti maksud satosi berkata 'bersenang-senang dibawahnya'. Sonia memutuskan tidak melanjutkan sekolahnya' dia berlari meninggalkan sekolahnya dengan perasaan ketkutan dia butuh perlindungan' dan untuk saat ini sonia merasa hanya satu orang yang bisa melidunginya yaitu'fransis'. Flash back off Mendengar cerita gadisnya membuat darah fransis mendidih dia sangat mengerti arah pembicaraan pria yang bernama satosi nakamura itu. Mendadak dadanya terasa sesak dia lupa kalau dia tidak boleh emosi yang berlebihan' namun fransis adalah pria normal dia akan sangat marah bila ada seseorang yang ingin merenggut kehormatan gadis yang paling dicintainya' perlahan dia melepakan pelukannya. "jangan takut'aku akan memberi pelajaran padanya". Ucap fransis dingin. Sonia menatap fransis bingung serta takut' dia takut fransis akan melakukan sesuatu yang akan menyusahkan orang lain apa lagi tatapan mata fransis yang begitu tajam dan mengeluarkn aura membunuh yang pekat dan sangat menakutkan. Kemudian fransis pergi meninggalkan sonia ssementara itu sonia semakain menatap bingung kearah pria itu yang semakin pergi menjauh' firasat buruknya semakin kuat diapun memutuskan untuk pergi menyusul fransis. Fransis berjalan menyusuri lorong sekolah dimana tempat gadisnya menuntut ilmu pndangan matanya tanjam ekspresinya datar dan langkahnya panjang dia berniat mencari pria yang bernama satosi nakamura. Fransis benar-benar murka dalam otaknya hanya menghabisi satosi nakamura' matanya mmemicing tajam saat dia melihat gerombolan orang sedang berbincang-bincang dia melihat salah satu yang berada dalam gerombolan itu adalah satosi nakamura orang yang ingin dihabisinya. Fransispun mempercepat langkahnya dia langsung menarik satosi dengan kasar saat dia berada didekat satosi memaksanya menghadap kearahnya kemudian langsung meninjunya dengan sangat keras hingga satosi tersungkur tidak sampai disitu saja belum sempat stosi bangkit dari posisinya fransis langsung mencengkram kerah bajunya dan menghajarnya secara brutal ' seakan telinganya tuli untuk mendengar teriakan histeris dari para siswa yang menyaksikan itu' ada beberapa guru yang mencoba menghentikan aksi brutal fransis namun mereka semua tak mampu fransis benar -benar terlihat seperti iblis yang sangat kejam . Sonia melihat banyak orang yang bergerumul dikoridor sekolahnya karena rasa pensarannya soniapun segera menerobos gerumulan itu' sonia sangat terkejut melihat fransis membuat satosi nakamura menjadi babak belur kini sonia mengerti maksud fransis akan memberi pelajaran padanya. Bahkan beberapa orang gurupun tak sanggup menghentikan calon suaminya saat dia sedang marah sonia tidak ingin melihat pemandangan itu terlalu lama atau dia akan melihat satosi menjadi mayat' kemudian soniapun memeluk fransis dari belakang dia berusaha untuk menenangkan calon suaminya itu. "sudah kak fransis hentikan atau dia akan mati kak". Pinta sonia sambil memeluk fransis diapun menangis melihat betapa mengerikannya calon suaminya saat marah. Fransispun menghentikan aksinya saat merasakan bajunya basah karena air mata meskipun dia masih menatap tajam satosi. "ku peringatkan padamu..jangan pernah berani menghina calon istriku atau aku akan benar-benar melenyapkanmu". Ancamnya. Satosi bahkan tak berani membantah ucapan fransis dia benar-benar ketakutan melihat fransis' setelah itu satosi mulai bangkit dari posisinya dengan dibantu oleh beberapa siswa. Setelah menghajar orang fransis mulai mengatur nafasnya yang terasa menyakitkan disetiap tarikan nafasnya' fransispun merasa aneh dengan dirinya kenapa jantungnya sering berdenyut sakit misalnya seperti sekarang' keringat dingin membanjiri tubuhnya sonia merasa ada keanehan pada calon suaminya diapun mendongkkan wajahnya untuk melihat ekspresi dari calon suaminya sonia sangat terkejut melihat wajah fransis yang terlihat pucat dan seperti menahan sakit. "kak fransis kenapa?". Tanya sonia khawatir' dia menyentuh wajah fransis namun tangan sonia langsung digenggam oleh fransis lalu fransis memandang sonia. "aku akan benar-benar membunuhnya jika dia berani menyentuhmu' aku tidak perduli bila aku harus mati setelah itu". Ucap fransis. sonia menjadi terharu mendengar ucapan fransis diapun langsung memeluk fransis meski terkadang fransis terlihat menakutkan namun sonia sangat mencintainya dan dia merasa bahagia bisa dicintai oleh fransis. fransis menggigit bibir bawahnya menahan rasa sakit yang menyakitkan dijantungnya tak lama kemudian dia melepaskan pelukannya pada sonia. "kembalilah belajar ". Perintahnya dengan suara yang lembut. Soniapun mengangguk kemudian meninggalkan fransis. fransis tak sanggup lagi rasa sakit yang dialaminya hingga diapun limbung dan tak sadarkan diri untung saja sonia tidak melihatnya kalau tidak mungkin sonia akan benar-benar panik melihatnya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD