"Kayaknya lo beneran udah sembuh. Gue matiin telfonnya--" "Yas, Yas. Oke, gue cuma becanda. Astaga serius banget jadi orang." "Candaan lo nggak lucu by the way. Lo mikir nggak sih Al kalau Nata denger bakal gimana?" "Ya nggak gimana-gimana. Nggak bakal denger juga dia." Aku menghela napas. "Kalau dia denger juga emang kenapa? Emang dia bisa apa kalau gue mau nikahin lo." "Nggak waras lo." Al tak merespon makianku. Memang dia ini gila. "Gue boleh nanya satu hal sama lo, Yas?" Aku melebarkan bola mata, cukup terkejut. Tak biasanya Al memberitahu jika ia ingin bertanya. Ini aneh. "Nanya apaan?" "Putus dari pria tua itu kenapa lo nggak pacaran lagi? Lo bahkan nggak deket sama cowok manapun." Al terdengar serius dengan pertanyaannya. "Pria tua. Kayak lo nggak tua aja. Ng