"Lo yakin mau ke kantor?" Aku menghela napas. "Yakinlah. Gue nggak apa-apa. Lo harusnya yang istirahat, muka lo capek banget kayaknya. Lagian kenapa sih suka banget kayak Jin Tomang?" kalimat bagian belakang aku mengatakannya dengan suara pelan. Sepertinya Al memang tak dengar karena dia tak protes. "Mau gue tungguin? Gue anter ke kantor." "Nggak usah lah. Kalau gue nggak bisa ntar gue minta anter supir aja. Mending lo istirahat sana sebelum besok sibuk lagi." Al sepertinya sudah pasrah karena tak ada lagi kalimat perlawanan darinya. "Oh iya, Al, lo masih mau balik ke Jerman?" Al menggeleng. "Dalam waktu dekat enggak. Persiapan projectnya udah selesai dan mungkin masih agak lama buat tahap selanjutnya." "Ohh.." aku mengangguk mengerti. "Gue cabut dulu.." "Hmm. Thanks ya.