Sudah lama rasanya aku tak sakit dan masuk rumah sakit. Sudah lama selang infus tidak tertancap di tanganku. Huffft. Memandangi selang infus ini hanya membuat kepalaku bertambah sakit. Aku kembali berbaring, merilekskan pikiran adalah apa yang harus aku lakukan jika dalam keadaan sakit begini. Mau sebanyak apapun obat yang aku konsumsi kalau pikiran tidak rileks maka sama saja dengan sia-sia. Suara pintu terbuka menarik perhatianku. Al muncul di sana dengan pakaian sangat rapi. Dia bahkan memakai jas. Habis dari mana dia? Al meletakkan paper bag di atas meja. Aku tak tahu paper bag apa itu. Al membuka jasnya kemudian menghampiriku. Tanpa basa-basi telapak tangannya menempel di dahiku. Ia kemudian mengangguk pelan. "Gimana? Udah enakan?" tanya Al. Ia menarik kursi mendekat ke samping