Aku menyusuri lorong hotel dengan gusar.Huh!,kenapa Sarah berbuat hal seperti itu lagi sih.Aku bukan munafik,aku juga seorang lelaki tapi s*x before merriage bukan gaya hidupku
Orang boleh menilai aku playboy,aku memang sering bergonta ganti pasangan.Dan rata rata semua berwajah cantik dan berbody tinggi langsing.Bukan salahku kan kalo mereka sendiri yang menawarkan dirinya padaku.Tapi aku belum pernah menyentuh mereka secara berlebihan.Hanya sekedar ciuman dan saling meraba sesekali.
Posisiku yang seorang kakak dari dua orang adik.Satu lelaki dan adik bungsuku perempuan.Aku tidak mau kelakuanku meninggalkan karma untuk adik perempuanku.Ya walaupun kelakuanku yang sering ganti pacar seperti ganti baju bisa di bilang bukan kelakuan baik juga tapi adik adik ku tau kalo aku tidak pernah melakukan hal yang di inginkan...he...he..
"Hunn...tolong bukain resleting bajuku dong"pinta Sarah padaku
Aku mematung.Gaun berwarna coklat panjangnya hampir menyapu lantai kalo saja dia tidak memakai high hells tadi.Ya dia memang pacar baruku.Dia seorang model blasteran jawa Rusia.Dia bule banget.Aku suka pada mata birunya yang tampak berkilauan bila dia menatapku
"Kamu ga bisa sendiri"kataku enggan
"Tanganku ga sampe hunn"katanya
Aku melangkah dengan enggan ke arahnya.Buat lelaki b******k ini mungkin undangan tapi untukku ini seperti ujian.Mana mungkin tangannya ga sampe,lalu bagaimana dia pakai gaun itu tadi kalo dia bilang tangannya ga sampai
"Yap sudah!"kataku lega lalu berniat menjauh
"Tunggu!"suara Sarah mencegahku bersaman dengan cekalan tangannya di lenganku
"Apa lagi?"tanyaku sambil melepaskan tangannya di lenganku
"Apa kita ga bisa main main sebentar?"tanyanya
Aku mengerutkan dahiku
"Main main?,maksudmu?"tanyaku
Sarah meraih tanganku dan membimbingnya ke arah dadanya.Dia juga menuntun tanganku agar meremas dadanya pelan
"Like this hunn..."bisiknya sambil mendesah pelan
Aku menegang.Aku sudah tau kalo akhirnya akan seperti ini.Baiklah aku coba turuti sebentar.Aku remas d**a Sarah lembut.Desahan pelan lolos lagi dari mulutnya.Aku semakin merasakan celanaku menyempit sekarang.Aku benci keadaan yang seperti ini
"Touch me hunn!"pinta Sarah menarik tanganku ke kasur.Dia telentang pasrah di kasur sekarang.Aku merangkak ke atas tubuhnya.Aku mencium bibir Sarah lembut.Sarah malah membalasnya liar.Aku tidak memperhatikan lagi kalo dia sudah melucuti bajunya sampai hanya tersisa tubuhnya yang hanya terbungkus celana dalam dan Bra tanpa tali
"Oh...shit!"umpatku saat Sarah menuntut tanganku agar menyelinap ke balik celana dalamnya
Aku langsung bangkit berdiri.Ada gurat kecewa di wajah Sarah
"Kamu kenapa sih?,selalu seperti ini!"keluhnya
Aku menghela nafas pelan
"Sory Sar,aku ga bisa!"kataku sambil meleparkan jasku ke arah Sarah untuk menutup tubuh setengah telanjangnya
Sarah malah membuangnya ke lantai
"Kamu homo ya?"tuduh Sarah
Aku terbelak lalu terbahak sebentar
"Kenapa kamu ngomong gitu?"tanyaku
"Abis kamu ga kelihatan nafsu.Udah berkali kali loh kamu giniin aku.Aku ga pernah di perlakuin kaya gini sama pacar pacarku.Pantas kamu sering gonta ganti cewe.Ternyata perempuan perempuan itu sadar kalo kamu ga normal"keluh Sarah
Aku menyeritkan dahiku lalu beranjak ke arah kasur lalu mengungkung tubuh Sarah
"Kalo aku mau,aku bisa aja pake kamu sekrang,cepat,keras dan brutal"kataku
"Trus kenapa ga,toh kita pacaran"tantang Sarah
Aku bangkit
"Itu pointnya Sar,ternyata kamu bukan perempuan yang aku cari.Anggap aja aku ga bernafsu sama kamu"kataku
Muka Sarah memerah.
"Bastart!"desisnya
"Aku ga lebih b******n dari para lelaki yang udah nidurin kamu.Aku pulang,silahkan kamu bermalam di hotel ini selama yang kamu mau,tagihannya nanti aku yang bayar,aku mau pulang.Maksih udah mau nemenin aku datang ke gala dinner"kataku pamit
Sarah memantung
"Kita putus Ndra"cetusnya saat aku hampir mencapai pintu keluar.
"Terserah kamu,toh selama ini cuma kamu yang menganggap kita pacaran"ucapku santai
Sarah menjerit bertepatan dengan pintu yang kembali tertutup
Itu kejadian yang sering sekali aku hadapi.Perempuan perempuan itu terlalu gampang menyerahkan diri padaku.Aku jadi tidak merasa tertantang lagi.
Suara langkah kaki bergema di belakangku.Aku menoleh.Aku melihat seorang wanita sedang berlari ke arahku
Bruk!,dia menubrukku sampai aku terdorong ke belakang
"Hei...hati hatiku"kataku memegang lengannya
"Maaf,gue buru buru"katanya dengan nafas terengah
"Ada apa?"tanyaku
"Gue di jebak sama teman kampus gue,gue ampir di perkosa dan cowo sialan itu ngejar gue!"katanya terbata bata sambil menoleh ke belakang
"Tenang!"kataku ikut ngos ngosan karena melihatnya ngos ngosan
"Ah...minggir,gue mau cabut!"katanya saat melihat seorang lelaki mengejarnya dengan baju berantakan
Aku menahan tangannya
"Gue bantu elo!"kataku
Dia menatapku tak percaya
"Percaya sama gue!"pintaku
Dia hanya mengangguk pelan lalu bersembunyi di balik punggungku dengan tubuh gemetar.
"Andra?"tanya lelaki itu saat berada di hadapanku
Aku menyeritkan dahiku
"Siapa?"tanyaku
"Gue Samuel temannya Josh"katanya
Aku hanya mengangguk pelan.Aku tak perduli kalo dia mengenalku toh kenyataannya aku tak mengenalnya.Josh memang temanku.
"Sory Dra gua ngejar cewe gue"katanya sambil berusaha menarik tangan wanita itu
"Gue bukan cewe lo!"protes wanita itu
"Ayolah Ros,jangan becanda"kata Samuel
Wanita itu mengkeret di dekat tubuhku dan Dia menatapku dengan wajah memohon
Aku berdehem sebentar
"Kayanya ada kesalahfahaman deh Sam"kataku bersuara
"Maksudnya?"tanya Samuel tanpa melepaskan cengkeraman tangannya di tangan wanita itu
"Dia cewe gue"kataku
Samuel tertawa pelan
"Jangan bercanda Ndra,gue tau cewe elo sekarang.Sarah Flaminov kan?,model cantik itu"kata Samuel
Aku menggeleng pelan
"Gue udah putus sama Sarah.Gue kesini justru jemput dia pulang"kataku menarik tangan wanita itu dari genggaman tangan Samuel
Samuel tampak tidak percaya.Wanita itu tiba tiba memelukku
"Untung kamu buru buru datang sayang,aku udah cape banget nunggu kamu"kata wanita itu sambil mengusap pipiku mesra
Aku tergelak dalam hati.Smart girls
"Sory aku mesti hadarin gala dinner tadi"kataku
Wanita itu lalu menatap ke arah Samuel
"Udah gue bilang,gue punya pacar,elo ga percaya.Apa gue mesti ceritain kelakuan elo tadi sama pacar gue?"katanya lagi sambil memeluk pingggangku
Secara refleks aku menyampirkan tanganku di bahunya.Dia melotot sekilas ke arahku dengan ekspresi galak.Aku melengos menahan tawa
"Gue percaya,mana mungkin elo cewenya Andra.Selera Andra ga kaya elo"kata Samuel keras kepala
Muka wanita itu memerah,aku rasa lebih terlihat tersinggung di banding malu.Dia melangkah mendekat ke arah samuel setelah melepaskan pelukannya di pinggangku
"Elo pikir elo siapa berhak ngomong gitu sama gue?,selera dia atau bukan toh pada kenyataannya dia pacar gue,ya kali gue mesti ena ena dulu depan elo biar elo percaya"katanya jutek
Wah...galak ternyata karena dia bicara sambil mencengkram kemeja Samuel.Walaupun untuk melakukan itu dia mesti berjinjit.Tinggi badannya hanya sebahuku,ya dia memang telanjang kaki.High hells nya tergeletak begitu saja karena dia harus mencengkram kemeja Samuel
"Hunn...udah dong,ayo pulang!"kataku melerai karena dia terlihat bernafsu mencakar muka Samuel
"Bentar hunn,dia kok bisa ga percaya kita pacaran,kesel aku"katanya seakan akan kami memang pacaran.
"Karena elo memang ga pacaran,udah ayo ikut gue kita lanjutin yang tadi"kata Samuel melepaskan tangan wanita itu lalu menarik paksa tangannya lagi
"Berani banget lo depan cowo gue.Elo lihat,gue bakal buktiin kalo dia cowo gue"katanya menghempaskan tangan Samuel dengan kasar lalu meraup wajahku sambil berjinjit
Cup!,dia mencium bibirku lembut.Aku terkejut tapi saat dia akan melepaskan diri aku malah mencengkram rambut hitamnya untuk memperdalam ciuman kami.Gantian dia yang terbelak.Aku tak perduli.Aku malah menggigit bibirnya pelan sampai mulutnya terbuka dan membuat lidahku dengan mudah menerobos masuk.
Desahan pelan terdengar dari mulutnya.Aku semakin bersemangat.Apalagi aku merasakan kalo bibirnya kenyal dan basah.Aku justru merasa terangsang sampai satu tanganku harus meremas bokongnya lembut.Kami cukup lama berciuman.Sepertiku,dia juga ternyata menikmatinya
Dia melepaskan diri dengan nafas terengah dan wajah merona
"So...Sam...apa masih butuh bukti?"tantangku
Samuel mematung
"Aku sayang kita pulang,kita bisa lanjutin lagi yang tadi di tempat lain"kataku merangkul bahunya yang tampak kaku setelah meraup high hells nya yang tergeletak
Dia menurut dalam rangkulanku.
"Jangan menoleh atau dia ga akan percaya"bisikku mencegah dia menoleh ke belakang.Dia menurut sampai kami masuk lift
"Dasar b******k!"katanya memukul dadaku
"Hei take it easy,itu cuma ciuman,lagipula kamu yang cium aku duluan"kataku menahan pukulannya
Dia menggeram kesal lalu merebut paksa high hellsnya dari tanganku.
"Elo kan bisa menghindar,dasar modus"desisnya sambil berjongkok memasang high hellnya
Tingginya mencapai telingaku sekarang.
"Aku ga sempat"elakku santai.Tuh kan aku malah ber aku kamu.Janggal rasanya ber elo gue sementara kami belum saling kenal
"Makanya gue bilang elo bajingan.Itu ciuman pertama gue tau"katanya jutek sambil bersidekap tangannya di dada
Aku tertawa pelan
"Berarti aku beruntung dong"godaku
Dia meninju perutku bersamaan bunyi lift yang terbuka
"Hei aku antar kamu pulang"kataku menahan tangannya
"Gue bisa pulang sendiri"tolaknya
"Kamu ga bisa nolak.Ini sudah terlalu malam.Izinkan aku menjadi gentleman"pintaku
"Gentleman?,elo lebih cocok jadi b******n"keluhnya berusaha melepaskan cengkraman tanganku
Aku tak perdulikan usahanya yang terus berontak.Dengan santai aku menelpon supirku agar segera ke loby
"Hei berenti berontak,atau aku cium kamu lagi di sini"kataku mengancam
Akhirnya dia terdiam,aku jadi dengan mudah memberikan perintah pada supirku
"Ayo!"kataku menarik tangannya menuju lobby.Berapa pasang mata menatap ke arah kami.
Dia menurut dengan muka di tekuk
"Oh...shit!"kataku saat melihat banyak wartawan di depan hotel
"Kenapa?"tanyanya
Aku menggeleng lemah
"Tutup mukamu pakai tangan!"perintahku
"Gue ga mau,emang gue penjahat"tolaknya
"Oke,kalo kamu mau wajahmu besok menghiasi tabloid gosip"kataku sambil mendorong bahunya keluar pintu hotel menuju mobil Rolls Royce phantom limosineku
Dia akhirnya menurut juga dan cenderung takut saat wartawan mulai meringsek mendekat.Aku buru buru mendorongnya masuk mobil
"Elo siapa sih sebenarnya?"tanyanya
Aku tersenyum
"Jangan cari tau siapa aku.Nanti kamu jatuh cinta"kataku menggodanya
Dia melengos
"Dih...siapa juga yang mau sama elo"desisnya
Aku tertawa pelan.Kami lalu terdiam
"Rumahmu di mana?"tanyaku memecah keheningan
"Ciganjur"katanya pelan
Aku menelpon supirku lagi memberi tahukan tujuan kami
"Elo sendiri rumahnya dimana?"tanyanya
"Pondok Indah"jawabku
"Gue turun di pondok indah mall aja.Tar gue minta ade gue jemput"katanya
Aku menggeleng
"Aku antar kamu sampai rumah"kataku pelan
Dia menggeram
"Siapa namamu?"tanyaku
"Ngarep banget gue kasih tau nama gue"katanya jutek
"Ga masalah?pekerjaan yang mudah buat aku nyari tau siapa dirimu"jawabku santai
"Percaya gue.Elo kaya sultan gini.Pasti gampanglah buat elo bayar orang buat cari tau siapa gue.Tapi masalahnya gue ga mau kenal elo lagi setelah ini"katanya
Aku tertawa pelan
"Apa ini caramu berterima kasih,setelah aku menyelamatkanmu"keluhku
"Ya elah baper,kan elo udah nyium gue,setimpal kali upahnya.Masa elo nolong pake pamrih sih"keluhnya
"Abis bibir kamu kissable banget.Aku jadi ketagihan.Cium lagi ya!"kataku sambil memojokan tubuhnya ke pintu mobil
Dia gelagapan
"Mundur ga,atau gue tendang titit elo"ancamnya
Aku ngakak sekarang sampai memegang perutku
"Gila!"desisnya
"Punyaku terlalu besar untuk di sebut titit,mau lihat ga?"godaku
Dia merona lalu kakinya menendang kakiku dari samping
Aku meringis sambil mengusap kakiku
"Aku baru ketemu gadis se jutek kamu"keluhku
"Bagus dong,berarti makin jauh aja gue dari tipe ideal elo"jawabnya santai sambil memperbaiki posisi duduknya
Kami lalu terdiam lagi
"Kok bisa sih kamu ketemu cowo tadi?"tanyaku
Dia menghela nafas pelan
"Panjang ceritanya"
"Aku punya banyak waktu buat dengerin"
Dia menghela nafas lagi
"Cowo b******k tadi itu katanya bisa bantu gue selesain skripsi gue,dan gue percaya karena yang ngomong teman baik gue"jelasnya
"Trus?"
"Ga tau deh,gue juga bego sih,pas dia minta pindah ngobrol di hotel gue percaya aja.Padahal sebelumnya kita ngobrol di coffee shop depan hotel"
"Trus?"kataku tak sabar
"Ya udah tau tau pas di kamar dia kunci pintu dan bilang kalo dia minta imbalan kalo gue mau skripsi gue dia bantu selesaiin"keluhnya
"Trus?"
"Ya gue berontaklah.Gue tendang selangkangannya.Enak aja,masa gara gara skripsi gue mesti ilang perawan"katanya
Aku menatapnya sekarang.Dia tiba tiba merona
"Ih ngapain gue umumin gue masih perawan sama elo ya,ih...kesel gue"katanya sambil mendorong bahuku sampai aku terjengkang
Aku terbahak
"Trus?"
Dia melotot
"Apaan sih lo!,dari tadi terus terus melulu,ga sayang lo ma muka lo,ganteng ganteng kok niat jadi tukang parkir"katanya jutek
Aku terbahak lagi
"Kamu ngarep apa sih ngomong gini sama aku?"godaku
"Emang gue ngomong apa?"katanya terlihat bingung
"Kamu tadi bilang kamu masih perawan,trus...eh lalu bilang aku ganteng"ledekku
Dia merona
"Dih,najis!,ngarep!"jeritnya
Aku tertawa lagi
"Ya udah kalo kamu malu buat ngaku"ledekku lagi
"Argh...!,apes amat gue mesti ketemu elo.Bibir gue di bikin ga perawan,di modusin lagi"keluhnya sambil menggeleng pelan
Ga tau kenapa,aku suka dengar dia ngomong walaupun bahasanya blak blak.Mungkin selama ini ga pernah ada perempuan yang bicara denganku sefrontal dia.
"Kamu orang apa sih?,maksudku suku aslimu?"tanyaku penasaran
"Gue orang betawi tulen.Babeh sama emak gue orang betawi asli.Siap siap aja lo hadapin babeh kalo elo anter gue malam malam gini"katanya sambil cengar cengir
Ini perempuan ekspresinya bikin gemes.Tadi dia marah,ngamuk,terus tiba tiba senyum senyum.Aku jadi ingat Nadine adikku yang moodnya gampang berubah dan punya mulut yang sama sama blak blakan.Kayanya kalo mereka ketemu pasti cocok.Eh...mikir apa sih aku?
Aku memijat pelipisku pelan
"Eh elo pusing ya dengar gue ngomong?"tanyanya sambil menatapku cemas
Aku tersenyum ke arahnya
"Ga kok,aku ga kenapa kenapa"sanggahku
"Mulut gue emang gini,kalo kata emak,mulut gue comberan"katanya sambil tersenyum
Aku ikutan tersenyum
"Aku suka kok.Kamu lucu"kataku sambil menatapnya
Dia merona
"Yah...meleleh deh gue.Ampun nyai....!!"keluhnya jenaka
Aku tertawa lagi
"Ih...elo ketawa mulu ih,bikin kesal.Ga takut apa gigi elo kering"katanya
Aku menggeleng pelan
"Ga masalah.Jarang jarang aku ketemu cewe seunik kamu"kataku jujur
Dia mengerjap dan menatapku
"Lama lama elo juga ga tahan,sama mulut bawel gue"katanya
Aku tersenyum lalu aku menatap matanya instens
"Kalo aku tahan sama bawel kamu,kamu mau ga beneran jadi pacar aku?"tanyaku
Dia merona lagi lalu menghindari tatapanku
"Hei aku serius"protesku sambil meraih dagunya agar wajahnya menghadap aku lagi
Dia hanya diam sambil tetap menatapku
"Bibir kamu bikin aku ketagihan"kataku sambil membelai bibirnya dengan ibu jariku
Dia mendesah pelan
"Kenyal dan basah...bikin aku turn on"bisikku
Dia mengerjap lalu mendorong tubuhku
"Elo pikir gue percaya.Cowo tajir kaya elo bisa dapat cewe selusin dalam hitungan menit.Jangan harap gue bakal gampang elo rayu"katanya sambil memeletkan lidahnya.
Aku terbahak lagi.Dia benar benar lucu.Aku sebenarnya ga main main waktu ngomong tadi.Tapi memang wajar kalo dia ga percaya.
Termasuk kriteria perempuan baik baik,kalo perempuan lain pasti sudah ngangkang depan aku sekarang.Memang begitu seharusnya jadi perempuan,harus selalu waspada.Kadang kemewahan dan kemampanan seorang lelaki bisa bikin dengan mudah dirinya lemah dan jadi menyerahkan diri dengan mudah
"Hei...stop!,stop!,itu rumah gue!"katanya tiba tiba
Aku mengetuk kaca penyekat
"Ya Den?"kata supirku
"Berenti pa,udah sampai"perintahku
"Udah ya makasih udah anter gue.Awas turun,bisa abis gue di ocehin babeh.Nanti babeh pikir gue di booking g***n"katanya menahanku agar tidak keluar mobil
Dia keluar dari mobil.Aku segera membuka kaca mobil
"Hei namamu siapa?"tanyaku
Dia berhenti dan berbalik
"Buat apa?"tanyanya
"Terserah kalo kamu mau lupain aku,tapi minimal beritahu aku siapa namamu,biar aku yakin kalo aku anter manusia malam ini dan bukan kuntilanak"kataku berkelekar
Dia tertawa ngakak.Benar benar no jaim
"Nama gue Rosa...Rosalie Rahim"katanya lalu hilang di balik pintu pagar rumah yang lumayan besar
Aku tersenyum lalu menutup kaca mobil lagi
"Jalan pa!"perintahku
Mobil berlalu dengan aku yang masih cengar cengir.Rosalie Rachim...hmm....so intresting