Darma masuk ke dalam dapur, dan langsung mencuci wajah, lalu menggosok bibir dengan telapak tangannya, dan membersihkan rongga mulutnya dengan berkumur-kumur. Sejenak, Darma diam tertunduk di dekat wastafel tempat pencucian piring. 'Astaghfirullah al adzim, apa yang baru saja aku lakukan? Hhhh ... itu seperti menyiram minyak, ke dalam api yang mulai menyala.' Darma mendongakan kepalanya. "Ya Allah ... aku mohon kuatkan imanku, jangan biarkan hal seperti tadi aku lakukan lagi. Tolong jaga hatiku, jaga inderaku, demi kebahagiaan Ibuku. Aku mohon pada MU ya Allah." Darma kembali menundukan kepalanya dalam, setelah itu ditarik nafas panjang, ia berusaha mengusir kegelisahan, yang saat ini melingkupi hatinya. Darma membuka lemari es, lalu mengambil botol kaca berisi air putih. Ia duduk